35 Seniman Teater Perempuan Ditempa Jadi Pemimpin

Photo Author
- Kamis, 19 Juni 2025 | 19:20 WIB
35 Seniman Teater Perempuan Ditempa Jadi Pemimpin
35 Seniman Teater Perempuan Ditempa Jadi Pemimpin
 
Krjogja.com - YOGYA - Sebanyak 35 seniman teater terutama teater wanita mengikuti Pelatihan Manajerial dan Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Teater Wanita Ngunandhika (Teater WN) bersama Mitra Perkumpulan Komunitas 'Titen (Tim-10)' didukung Dana Indonesiana di Hotel Grand Orchid Yogyakarta, pada 12 Juni 2024. Pelatihan mengangkat tema Representasi Perempuan dalam Produksi Pertunjukan.
 
Selain untuk membekali para peserta kemampuan manajerial dan kepemimpinan menjadi seorang pemimpin yang baik, pelatihan ini juga dalam rangka mempersiapkan para seniman teater tersebut, agar dapat tampil maksimal dalam Festival Teater Perempuan (FTP) DIY yang akan digelar September 2025 mendatang.
 
Pimpinan Teater WN, Dra Hj Yeni Rumiyaningtyas menuturkan, pelatihan ini menghadirkan dua narasumber yang kompeten di bidang manajerial dan kepemimpinan yaitu Hj Nur Cita Qomariyah MKomI yang membawakan materi Perempuan dalam Produksi Pertunjukan: Otonomi, Representasi dan Tantangan Struktural. Narasumber kedua Kusen Alipah Hadi MA dengan materinya Tata Kelola Festival Warga dan Aktivitas Kewargaan.
 
Menurut Yeni, kemampuan manajerial dan kepemimpinan sangat penting dimiliki oleh seniman teater. Selain untuk mengatur sumber daya yang ada di komunitasnya, kemampuan ini juga penting bagi individu (seniman teater) untuk memimpin dirinya sendiri sehingga menjadi pribadi yang lebih percaya diri. "Jadi kemampuan ini diperuntukkan bagi dirinya juga orang lain, dua-duanya," ujarnya, Kamis (18/6/2025).
 
Lebih lanjut dikatakan Yeni, komunitas teater memiliki banyak anggota, ada yang masih baru maupun yang sudah senior. Seorang pemimpin musti dapat merangkul semua anggotanya (senior dan junior) untuk saling mendukung, sehingga tidak terjadi kesenjangan. 
 
"Dari serangkaian workshop yang telah diselenggarakan, pelatihan manajerial dan kepemimpinan ini bisa dibilang adalah gongnya, bagaimana pemimpin perempuan mengelola dengan baik sebuah komunitas dan pertunjukan," katanya.
 
Nur Cita Qomariyah mengatakan bahwa berbicara tentang kepemimpinan, berarti berbicara tentang seni dan melibatkan rasa. Perempuan dalam sebuah komunitas teater musti memiliki kesadaran terhadap potensi-potensi yang dimilikinya sebagai seorang pemimpin ataupun yang dipimpin. 
 
"Seorang pemimpin itu harus bisa dua-duanya, ya memimpin dan dipimpin, dan pemimpin perempuan memiliki kelebihan dibanding laki-laki yakni memiliki kepekaan luar biasa, sehingga ketika perempuan berbicara di atas panggung, semua akan mendengarkan dengan lebih tajam," katanya. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X