JogjaKita Komitmen Untungkan Mitra: Resto Tidak Dipotong, Driver Mendapat 96 Persen

Photo Author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 14:50 WIB
Driver JogjaKita
Driver JogjaKita

Krjogja.com - YOGYA - Aplikasi JogjaKita asal Yogyakarta mengungkap komitmen untuk tetap mengedepankan kebijakan menguntungkan bagi para mitranya. JogjaKita tidak membebankan biaya apapun atau tidak melakukan pemotongan terhadap para mitra bisnisnya, seperti restoran yang menjadi merchandise.

“Seratus persen penuh kami berikan kepada mitra bisnis atau resto, kami tidak memotong sama sekali,” ungkap Founder sekaligus Komisaris JogjaKita, Ibnu Sunanto, Jumat (20/6/2025).

Sedangkan untuk sistem bagi hasil dengan pengendara atau driver ojol, tambah Ibnu, hanya memotong sebanyak enam persen. Sisanya dikatakan menjadi hak dari para pengendara ojol JogjaKita.

Baca Juga: Ratusan Truk Blokade Jalan Nasional Temanggung - Wonosobo

“Kita hanya melakukan pemotongan enam persen, sisa 94 persen menjadi hak driver sepenuhnya,” sambungnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebelumnya mengeluarkan aturan bahwa aplikator hanya boleh memotong 15 persen dari biaya perjalanan. "Pemotongan yang JogjaKita lakukan dibawah peraturan dari pemerintah," sambungnya.

Dijelaskan Ibnu, sambil mengambil langkah itu mengingat, JogjaKita merupakan perusahaan aplikator lokal yang dijalankan dengan memegang prinsip nasionalisme, terbukti dengan tidak adanya keterlibatan pihak asing dalam menjalankan bisnis ini. Selain itu, pengalaman Ibnu sejak tahun 2009 menggawangi perusahaan bisnis digital menjadi nilai lebih dalam menjalankan bisnis aplikator on demand services ini.

Baca Juga: Hasto Ternyata 2 Kali Tolak Jabatan Menteri di Era Jokowi

“Selain prinsip nasionalisme, hal lain yang patut dijalankan adalah ideologi ekonomi dan budaya. Semuanya mengakar pada budaya, itulah prinsip yang kami jalankan, nasionalisme, ideologi ekonomi, dan budaya,” ucapnya.

Mampu bertahan selama empat tahun membuat aplikator lokal Yogyakarta ini telah memiliki sekitar 1.200 driver dan ratusan mitra restoran yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. “Saat ini konsentrasi kami masih di Kota Yogyakarta, Sleman, dan Bantul, kedepannya Gunungkidul dan Kulonprogo,” tutupnya. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X