Krjogja.com - SLEMAN - Polda DIY memberikan dukungan penuh keamanan terhadap rencana PSIM menggunakan Stadion Maguwoharjo sebagai kandang (homebase) di Liga 1 musim 2025/26. Dukungan tersebut disampaikan Kapolda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono S.I.K dalam audiensi antara manajemen PSIM dengan Polda DIY pada Selasa (24/6/2026) kemarin.
"Pada dasarnya, apa yang disampaikan PSIM pasti saya dukung, terkait keamanan," ungkap Anggoro di depan manajemen PSIM di Mapolda DIY.
Dalam audiensi tersebut, Kapolda DIY menekankan pentingnya persatuan antara berbagai kelompok suporter sebagai kunci utama terciptanya keamanan. Seluruh elemen harus bersinergi untuk mewujudkan hal baik.
"Inisiatif dari individu (suporter) untuk mau bersatu, itu yang paling utama. Tidak hanya dari segi keamanan, tetapi semua harus bersinergi. Jangan hanya dikatakan, tetapi harus dilakukan agar bisa dirasakan (manfaatnya)," tambahnya.
Anggoro juga menegaskan bahwa persatuan harus diprakarsai oleh manajemen kedua belah pihak, mengingat Stadion Maguwoharjo juga merupakan kandang PSS Sleman. Kapolda DIY juga menekankan pentingnya prediksi potensi kerawanan dalam menjaga keamanan pertandingan.
"Perlu ada prediksi intelijen terkait keamanan, seperti penundaan waktu atau perubahan tempat itu biasa. Ini semua demi keamanan," tambahnya.
Sementara, Direktur Utama PSIM, Liana Tasno, menjelaskan alasan peminjaman Stadion Maguwoharjo adalah dikarenakan venue Mandala Krida belum terstandarisasi dari FIFA. Ada beberapa aspek yang membuat Mandala Krida belum layak yakni belum ada single seat dan lampu.
Liana menambahkan bahwa PSIM sudah mendapat arahan untuk menggunakan Stadion Maguwoharjo dari Gubernur DIY yang juga Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X. PSIM juga telah melakukan audiensi dengan Bupati Sleman, Harda Kiswaya.
"Dengan dukungan penuh keamanan dari Polda DIY dan komitmen manajemen PSIM untuk menjaga kondusivitas dengan sinergi lintas sektor, harapannya kami bisa menggunakan Stadion Maguwoharjo. Kami berharap semua berjalan lancar dan harapannya seluruh elemen memberikan dukungan," lanjutnya.
Ketua Pelaksana PSIM, Wendy Umar Seno Aji, memaparkan track record koordinasi keamanan yang selama ini dilakukan manajemen PSIM saat melaksanakan pertandingan. Berbagai upaya inovatif telah diterapkan PSIM untuk menjaga kondusivitas pertandingan, termasuk program tiket anak gratis dengan syarat pendampingan orang tua serta penyediaan gerbang khusus untuk anak dan perempuan.
"Alhamdulillah usaha itu ada hasilnya, yakni denda yang turun pada musim terakhir ini daripada yang sebelum-sebelumnya. Kami terus berusaha menggelar pertandingan dengan sebaik mungkin, seaman dan senyaman mungkin," pungkas Wendy. (Fxh)