Krjogja.com - SLEMAN – Dalam suasana hangat dan penuh nostalgia, para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) “lawas” atau senior dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara Temu Kangen pada Minggu, (13/7/2025), di Bebek Pondok Galih, Nglaban, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Acara yang dikemas santai ini menjadi ajang silaturahmi dan berbagi cerita para DPL yang masih aktif maupun yang telah purnatugas dari kampus kerakyatan tersebut.
Grup WhatsApp “DPL KKN UGM LAWAS” yang menjadi wadah komunikasi mereka, sejak lama aktif menjaga tali persaudaraan lintas generasi. Temu Kangen kali ini menjadi penegas semboyan yang mereka pegang erat: paseduluran saklawase – persaudaraan selamanya.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr Rustamadji, turut hadir dan memberikan dukungan moral terhadap semangat pengabdian yang terus dihidupi para DPL senior. Acara dipandu oleh panitia kecil yang terdiri dari para tokoh KKN UGM seperti Noorhadi (purnatugas Fak. Geografi), Heru Marwata (FIB UGM), dan Pudji Astuti (FKH), serta sejumlah DPL lainnya.
Dalam sesi curah gagasan santai, berbagai pemikiran dan refleksi tentang masa depan KKN UGM mencuat. Ir Gatot Murdjito, MS, tokoh legendaris KKN UGM yang juga mantan anggota DPR, menegaskan pentingnya KKN yang benar-benar memberikan dampak nyata. Ia mencontohkan perlunya pendataan penduduk yang valid sebagai salah satu bentuk kontribusi KKN untuk pembangunan nasional.
“Silaturahmi ini bukan hanya nostalgia. Ini adalah forum pemikiran untuk KKN yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan pemerintah,” ujar Gatot. Ia juga mendorong para DPL untuk mendokumentasikan pengalaman mereka dalam bentuk tulisan yang bisa dibukukan agar dapat menjadi rujukan berharga bagi generasi mendatang.
Acara makin semarak dengan hadirnya tokoh-tokoh pengabdi seperti Prof Soeratman Woro (mantan Wakil Rektor Bidang Pengabdian kepada Masyarakat) dan Prof Koentjoro (mantan Ketua Dewan Guru Besar UGM). Tak hanya berbagi pengalaman, mereka juga mewarnai suasana dengan kisah-kisah lucu dan inspiratif.
Baca Juga: BEM KM UGM Gelar Diskusi Soal Masa Depan Media di Era Transformasi Digital
Salah satu tradisi unik DPL KKN UGM Lawas adalah sistem “bantingan” untuk membiayai acara, yakni urunan sukarela dari para anggota. Namun dalam setiap pertemuan, selalu ada yang berinisiatif menjadi “bos”, alias menanggung sebagian besar biaya. Untuk Temu Kangen kali ini, Prof. Ika Puspita Sari, Direktur SDM dan Akademik RSA UGM, tampil sebagai “ngebosi”. Sedangkan untuk acara berikutnya, Prof. Tina Aviatin dari Fakultas Psikologi sudah menyatakan kesediaannya untuk gantian.
Tak hanya berisi diskusi, acara ini juga diramaikan dengan sesi lelang dua barang bersejarah milik Gatot Murdjito: kaos dan topi KKN UGM. Dipandu oleh Heru Marwata, kaos tersebut laku Rp1.000.000 dan topi terjual Rp625.000. Prof. Ika Puspita Sari dan Aa’ Sentot Haryanto sebagai pemenang lelang menyampaikan bahwa nilai bukan pada nominal, melainkan pada makna historis dan semangat pengabdian yang melekat pada barang-barang tersebut.
“Ini bukan soal harga. Ini tentang kenangan, semangat, dan nilai peradaban,” ujar Ika dan Sentot hampir bersamaan.
Acara ditutup dengan semangat kebersamaan, nyanyi-joget bersama, dan pesan kuat dari Heru Marwata. “Lewat semangat paseduluran saklawase, kita bangun empati, simpati, dan toleransi dalam payung komunikasi yang nyaman serta silaturahmi yang intensif antarwarga DPL KKN UGM.” (*)
