Inkubasi Bisnis Kawula Muda DIY, Cetak Wirausahawan Tangguh, Visioner dan Merdeka Ekonomi

Photo Author
- Kamis, 24 Juli 2025 | 13:10 WIB



Krjogja.com - SLEMAN - Komitmen Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam membangun ekosistem wirausaha muda kembali dibuktikan lewat pelaksanaan program Inkubasi Bisnis Kawula Muda, yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UKM DIY.

Bertempat di Hotel Grand Keisha Yogyakarta, Kamis (24/7/2025) kegiatan ini diikuti oleh 83 peserta terpilih dari berbagai latar belakang, mulai dari pelajar SMK dan SMA di berbagai wilayah DIY.

Program inkubasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemda DIY dalam mencetak wirausahawan muda yang adaptif, kreatif dan mampu bersaing di tengah tantangan ekonomi global juga menyambut Indonesia Emas 2045.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pelatihan dan pendampingan intensif, tetapi juga membuka akses jejaring bisnis dan peluang bertemu investor.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menekankan pentingnya semangat dan potensi yang dimiliki generasi muda sebagai modal awal untuk menjadi wirausaha yang berhasil.

Ia menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan wadah untuk membangun karakter, keberanian, serta ketajaman dalam melihat peluang usaha.

"Kami ingin anak-anak muda bisa memanfaatkan apa yang mereka miliki, baik itu ide, bakat, maupun jejaring, untuk memaksimalkan usaha mereka. Harapan Pemda jelas, semua bisa sejahtera. Kami ingin anak muda di DIY naik kelas, bukan hanya dari sisi pendidikan tapi juga sebagai pelaku usaha yang sukses," ungkap Siwi.

Siwi menjelaskan bahwa peserta akan mendapat mentoring dari para instruktur dan pendamping profesional. Mereka akan menyusun proposal bisnis, mempresentasikannya, dan melalui serangkaian evaluasi yang ketat. Pada tahap akhir, dari 83 peserta, akan dipilih 40 peserta terbaik, dan diharapkan minimal 35 di antaranya bisa bertumbuh menjadi wirausahawan sukses.

"Bukan tidak mungkin nantinya mereka akan dipertemukan dengan investor, diperkenalkan ke pasar lebih luas dan disambungkan dengan peluang usaha konkret. Pemda memfasilitasi kebutuhan itu," tambah Siwi.

Semangat serupa juga disampaikan oleh Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, yang mendorong para peserta untuk tidak berpikir sempit atau terbatas pada pasar lokal semata. SDM di Jogja menurut Aris tidak kalah dengan daerah mana pun di Indonesia sehingga keyakinan bisa bersaing sangat besar.

"Tapi wilayah kita kecil, sehingga persaingan di dalam daerah sangat ketat. Maka itu, penting bagi adik-adik untuk membangun pandangan yang luas, bukan hanya melihat peluang di Jogja, tetapi juga di luar daerah, bahkan sampai mancanegara," tandas Aris Eko.

Ia menekankan bahwa saat ini, batas-batas fisik bukan lagi halangan untuk berkarya. Teknologi membuka peluang kerja dan usaha dari mana saja. Aris berharap para peserta mampu memanfaatkan kemajuan digital untuk menciptakan usaha yang relevan dengan kebutuhan zaman.

"Dari kamar pun bisa bekerja, bisa berpenghasilan besar. Asal punya ide, niat dan strategi yang tepat. Kami ingin kegiatan ini jadi ruang penting bagi adik-adik untuk belajar, berproses, dan kelak menjadi pionir kewirausahaan di lingkungannya masing-masing," ujarnya.

Program Inkubasi Bisnis Kawula Muda ini dirancang tidak hanya sebagai pembekalan teori, namun juga sebagai ruang praktik dan pengembangan jejaring. Para peserta akan mendapatkan bimbingan langsung dari pelaku usaha, akademisi, dan praktisi kewirausahaan yang berpengalaman.

Materi yang diberikan mencakup pengembangan ide usaha, perencanaan keuangan, strategi pemasaran, digital branding, hingga pitching bisnis ke investor. Tahapan seleksi akan berlangsung secara bertahap dan obyektif.

Setelah seleksi proposal dan presentasi, 40 peserta terbaik akan dipilih untuk melanjutkan program lebih intensif dan terakhir diambil 35 terbaik. Mereka yang lolos diharapkan bisa menjadi role model atau pionir kewirausahaan di sekolah, kampus, komunitas, atau lingkungan kerja mereka.

Melalui program ini, Pemda DIY berharap akan lahir wirausahawan muda yang tak hanya kuat secara bisnis, tapi juga punya kepedulian sosial dan membawa perubahan positif bagi masyarakat. Program ini adalah salah satu bentuk nyata keberpihakan terhadap generasi muda DIY sebagai aset utama pembangunan daerah yang istimewa.

"Kami ingin mereka membawa semangat ini ke lingkungan masing-masing, menularkan mentalitas wirausaha, dan menjadi bagian dari penggerak ekonomi lokal yang dinamis dan berkelanjutan," tutup Siwi. (Fxh)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X