Krjogja.com - YOGYA - Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Yogyakarta diketahui memberikan surat jawaban kepada PSIM permohonan sewa terkait Wisma PSIM dan rumah kantor yang ada di Jalan Mawar nomor 1 Baciro Kota Yogyakarta. Dalam surat bertanggal 17 Juli 2025 itu, PSIM diwajibkan membayar sewa senilai Rp 304.900.000 untuk asrama dan Rp 110.200.000 untuk gedung kantor masing-masing dalam hitungan satu tahun.
Ketika dikonfirmasi, Direktur Utama PSIM, Liana Tasno membenarkan adanya nilai sewa baru untuk wisma PSIM. Namun Liana mengaku belum bisa menyampaikan secara lebih detail terkait hal tersebut karena masih dalam penelaahan tim manajemen.
"Ya memang seperti itu (ada nilai sewa baru). Namun kami berharap bahwa kami tetap didukung oleh pemerintah Kota Yogyakarta, karena jika tidak ada dukungan, kami akan sulit berjalan," ungkap Liana, Rabu (30/7/2025).
Baca Juga: Manajemen PSIM Ceritakan Perjalanan Panjang Usaha Wujudkan Berkandang di Stadion Maguwoharjo
Sementara dihubungi terpisah, Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin 'Thole' menyampaikan sudah mendengar adanya kenaikan nilai sewa hingga Rp 300 juta pertahun. Bahkan Thole mengatakan hal tersebut sudah menjadi pembahasan di internal suporter PSIM.
"Sebenernya kami sudah mendengar juga dan sempat kami bahas sama teman-teman suporter. Bahkan pernah kita akan adakan donasi untuk meringankan beban manajemen terkait sewa mess ini tapi manajemen keberatan karena tidak mau membebani suporter. Hanga sekarang infonya sewa mess pemain naik drastis," ungkap Thole.
Thole berharap ada titik temu yang baik antara manajemen PSIM dengan Pemkot Yogyakarta dalam kaitan sewa wisma tersebut. Namun seandainya tidak ada titik temu, Brajamusti meminta PSIM opsi mengambil keluar dari mess karena menilai nominal uang yang cukup besar itu bisa dialokasikan untuk tim.
Baca Juga: CIMB Niaga Laporkan Perolehan Laba Sebelum Pajak Konsolidasi sebesar Rp4,4 Triliun
“Menurut kami, seandainya tidak ada titik temu mending ambil opsi keluar dari mess saja. Kami menilai uang segitu buat sewa gedung atau rumah di luar sudah dapat besar dan cukup representatif untuk pemain serta official PSIM,” tegas Thole.
PSIM sendiri memiliki sejarah yang begitu panjang di Wisma PSIM Baciro. Sejak era terdahulu, para pemain Laskar Mataram selalu menempati lokasi tersebut sebagai wisma tempat tinggal sekaligus menempa diri. Tentu sangat memalukan jika PSIM harus keluar dari rumah yang sangat bersejarah itu. (Fxh)