Sekar Agri, Drone Buatan Bantul Kantongi TKDN 41,98 Persen

Photo Author
- Kamis, 31 Juli 2025 | 20:40 WIB
Drone Sekar Aji saat dapatkan sertifikasi TKDN (ist)
Drone Sekar Aji saat dapatkan sertifikasi TKDN (ist)



Krjogja.com - YOGYA - Media sosial ramai menunjukkan petani di Jepang menggunakan drone untuk menggarap sawah, terutama saat menyemprot hama tanaman. Ternyata di Indonesia sudah banyak anak bangsa yang mampu membuat pesawat tanpa awak tersebut.

Bahkan, bahan baku untuk membuatnya hampir 50 persen menggunakan bahan dalam negeri. Salah satunya adalah Drone Spreader Sekar Agri karya dari Frogs Indonesia.
Pesawat tanpa awak tersebut murni buatan dalam negeri dari Kabupaten Bantul, DIY. Tercatat saat ini, 41,98 persen bahan bakunya, berasal dari Indonesia.

Penggunaan bahan baku lokal ini dibuktikan dengan sertifikasi dari Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Mekanisasi Pertanian (BRP-Mektan). Penyerahan sertifikat ini, dilakukan langsung Pelaksana Tugas (Plt) BRMP-Mektan Agung Wibowo kepada Chief Executive Officer (CEO) Frogs Indonesia Adhitya Chandra.

"Pencapaian TKDN 41,98 persen ini bukan hanya prestasi teknis, tetapi juga kontribusi nyata dalam membangun ekosistem industri nasional yang mandiri dan berdaya saing," ungkap Agung, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/7/2025).

Agung mengungkapkan, pencapian kandungan lokal atau TKDN ini menjadi bukti bahwa infrastruktur di Indonesia mumpuni dalam mendukung pengembangan pesawat tanpa awak. Ia optimis, dengan perkembangan industri drone di dalam negeri ini, bisa menjadi bekal bersaing dengan produksi luar negeri.

"Kami sangat mengapresiasi Frogs Indonesia atas komitmennya dalam mengembangkan teknologi drone pertanian dengan kandungan lokal yang tinggi. Semoga ini menjadi pertanda kebangkitan industri drone di Indonesia," sambungnya.

CEO Frogs Indonesia Adhitya Chandra menjelaskan, pencapaian ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan Frogs Indonesia dalam membangun industri drone nasional yang tangguh. Sertifikasi TKDN ini merupakan bentuk pengakuan atas komitmen Frogs Indonesia dalam menghadirkan teknologi berbasis lokal yang kompetitif.

"Kami meyakini bahwa pencapaian ini akan membuka lebih banyak peluang kolaborasi, baik dengan sektor swasta maupun melalui program pengadaan pemerintah," sambungnya.

Sertifikasi TKDN sendiri merupakan kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri melalui penggunaan bahan baku lokal, proses produksi dalam negeri, dan tenaga kerja lokal. Penilaian TKDN dilakukan secara ketat dan objektif oleh lembaga yang berwenang, dengan mengacu pada regulasi dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Frogs Indonesia berharap capaian ini dapat menjadi awal dari pemanfaatan teknologi drone secara lebih luas di sektor pertanian Indonesia. Dengan dukungan inovasi dan kandungan lokal yang tinggi, Frogs Indonesia optimistis dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan transformasi pertanian yang lebih modern, efisien dan berkelanjutan. (Fxh)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X