BOB Undang Pentahelix Bahas Pariwisata Jogja, Ini yang Mencuat

Photo Author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 20:10 WIB
Diskusi di BOB bahas kesiapan pariwisata DIY (Harminanto)
Diskusi di BOB bahas kesiapan pariwisata DIY (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Badan Otorita Borobudur (BOB) mengundang Pentahelix dalam diskusi Forum Pentahelix 2025 Kesiapan DIY Menghadapi Dinamika Pariwisata Global, Senin (25/8/2025). Beberapa pembicara hadir seperti Wakil Ketua DPRD DIY, Budi Waljiman, Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, GKR Bendara, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi serta Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin.

Dalam dialog tersebut, diungkap adanya pengaruh sektor pariwisata DIY karena adanya konflik antar negara dan pelemahan ekonomi global. Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, mengatakan pihaknya mengamati betul perkembangan dinamika global dan potensi dampaknya terhadap sektor tourism.

Baca Juga: Mendikdasmen Abdul Mu’ti Terima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo

"Kami bekerja bersama melalui pokja-pokja yang kami bentuk, untuk kemudian memastikan kita bisa berjalan seiring, dan kemudian menyumbangkan semua sumber daya yang dimiliki guna mengatasi kondisi ini. Kalau tetap bergolak, ada kemungkinan penutupan bandara-bandara internasional yang menjadi basis wisatawan Yogyakarta. Itu salah satu tantangan yang cukup berat," ungkap Imam.

Dinas Pariwisata DIY mengajak seluruh elemen mencermati situasi pelik tersebut. Ia ingin semua memastikan Yogyakarta memiliki destinasi yang punya daya saing sehingga bisa menarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Sehingga, kita harus betul-betul mampu untuk menyediakan destinasi wisata yang memenuhi kebutuhan dari wisatawan yang sudah shifting ini. Trennya sekarang tidak sekadar melihat saja, tapi juga experience yang lebih mereka inginkan. Kita sudah masuk ke pasar generasi Z dan millenial yang sudah berubah betul," tambahnya.

Baca Juga: Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Gandatapa Tanam Pohon Pisang di Tengah Aspal

Sementara, Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, GKR Bendara, menyatakan, secara garis besar target pasar untuk sektor wisatawan asing di Yogyakarta pada 2026 belum mengalami pergeseran. Wisatawan dari negara-negara yang punya connecting flight ke Indonesia dan radiusnya cenderung dekat dengan Asia Tenggara, masih menjadi prioritas sasaran.

"Karena memang di sebelah-sebelah sini lebih ke situasinya tidak terlalu memanas, harganya juga lebih stabil, peluang pasarnya juga sangat ada, sangat potensial," tandas Bendara.

Direktur Utama BOB, Agustin Peranginangin, melihat, Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang diharapkan menjadi pusat wellness dan gastronomi wisata ke depan. Untuk merealisasikan wacana tersebut, sinergitas lintas stakeholder yang terkait dengan kepariwisataan harus benar-benar terjalin dengan baik.

Maka, diharapkan forum-forum pentahelix seperti ini bisa menjadi clearance room. Artinya, ruang kita untuk berdialog, apa yang harus kita lakukan bersama dan mengatasi dinamikanya," pungkas Angin. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X