Lewat AI, Kadin DIY Dorong Penciptaan Kerja Generasi Muda

Photo Author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 21:50 WIB
Para pembicara dalam Roundtable Dialog Indonesia–Australia yang digelar Kadin Indonesia dan Kadin DIY. (Fira Nurfiani)
Para pembicara dalam Roundtable Dialog Indonesia–Australia yang digelar Kadin Indonesia dan Kadin DIY. (Fira Nurfiani)

Krjogja.com - YOGYA – Kadin Indonesia Komite Bilateral Australia bekerja sama dengan Kadin DIY mendorong penguatan kerja sama di bidang kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) guna menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda. Komitmen itu ditegaskan dalam Roundtable Dialog Indonesia–Australia yang digelar di Hotel Tentrem Yogyakarta, Senin (25/8).

Forum tersebut mempertemukan kalangan usaha, akademisi, dan pemerintah dari kedua negara untuk membahas potensi AI sebagai motor baru penciptaan lapangan kerja, sekaligus menempatkan DIY sebagai pusat pengembangan SDM dan inovasi digital nasional.

Baca Juga: Vannes Wijaya 'Kuda Hitam' COC Season 2 yang Raih Juara

Acara ini menghadirkan CEO Fitzpatrick Advisors & Co, Eamonn Fitzpatrick, serta CEO Trellis Data Ltd, Michael Gately, yang dikenal sebagai tokoh AI terkemuka Australia. Turut hadir perwakilan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, perwakilan Konsulat RI di Australia, Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY Robby Kusumaharta, Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, serta perwakilan Dewan Pendidikan DIY Timothy Apriyanto.

Diskusi bertema “Creating Job Opportunities for Yogyakarta and Indonesian Youth in the AI Industry” dipandu WKU Bidang Hubungan Internasional dan Investasi Kadin DIY, George Iwan Marantika. Fokus bahasan adalah bagaimana AI tidak hanya menjadi teknologi masa depan, melainkan juga industri baru yang mampu menggerakkan roda ekonomi lokal.

WKU Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY, Robby Kusumaharta, menegaskan AI bukan sekadar tren, tetapi lompatan besar yang membuka peluang lintas sektor. “AI mampu mengubah pola pikir kita dalam melihat tantangan sekaligus menghadirkan solusi yang lebih efisien dan inovatif. Bagi UMKM, teknologi ini bisa meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, sekaligus memangkas biaya,” ujarnya.

Baca Juga: Selasa 26 Agustus 2025 Anies Baswedan bakal ke UGM

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menambahkan bahwa generasi muda harus disiapkan tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta teknologi. “Pelajar, mahasiswa, universitas, hingga pelaku UMKM perlu dilibatkan dalam ekosistem digital Jogja. AI bisa menjadi peluang besar bagi industri kreatif dan UMKM lokal,” katanya.

Hal senada disampaikan perwakilan Dewan Pendidikan DIY, Timothy Apriyanto, yang menilai dunia pendidikan harus adaptif menghadapi era digital. “Penguasaan AI perlu ditanamkan sejak dini agar generasi muda siap menghadapi persaingan global. Yogyakarta harus tampil sebagai pelopor pengembangan SDM digital nasional,” tegasnya.

Sementara itu, CEO Fitzpatrick Advisors & Co, Eamonn Fitzpatrick, menyampaikan pihaknya bersama Michael Gately menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah universitas di DIY terkait pengembangan teknologi AI berbasis bahasa lisan. “Langkah ini akan membangun tenaga kerja lokal, memperkuat riset, serta memungkinkan masyarakat mengakses AI dengan bahasa ibu mereka,” jelasnya.

Ia menilai DIY memiliki keunggulan dengan ekosistem riset yang kuat serta universitas berkelas dunia. “Yogyakarta sering disebut Silicon Valley Indonesia. Dengan dukungan pemerintah daerah dan energi positif generasi muda, kami optimistis kota ini akan menjadi rumah masa depan industri AI,” tandasnya. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X