80 Tahun Amanat Sultan HB IX, Eko Suwanto Ajak Bangsa Perkokoh Persatuan

Photo Author
- Selasa, 9 September 2025 | 23:59 WIB
Sultan Hamengku Buwono IX (Dokumen)
Sultan Hamengku Buwono IX (Dokumen)

Krjogja.com - YOGYA— Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mengingatkan kembali peristiwa besar yang lahir dari Yogyakarta, tepat 80 tahun lalu.

Pada 5 September 1945, hanya beberapa pekan setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII menyatakan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman bergabung ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menurut Eko, keputusan bersejarah itu bukan sekadar pernyataan politik, tetapi wujud nyata keberpihakan Yogyakarta terhadap republik muda yang dipimpin Soekarno–Hatta.

Baca Juga: Ada Apa dengan PPATK? Ketua Komisi A DPRD DIY Tiba-Tiba Kritik Keras Soal Rekening Warga

“Amanat 5 September 1945 adalah pesan besar tentang persatuan dan cinta tanah air. Dari Yogyakarta, lahir semangat untuk menjaga dan memperkokoh Indonesia,” kata Eko, Selasa (9/9/2025).

Pesan Bagi Generasi Kini

Eko menegaskan, pesan sejarah tersebut masih relevan hingga kini. Generasi bangsa, kata dia, harus menempatkan kepentingan Indonesia di atas kepentingan kelompok maupun pribadi. “Sebagai anak bangsa, kita semua wajib menjaga persatuan, merawat persaudaraan, dan mengedepankan kepentingan bangsa,” ujarnya.

Ia juga menyinggung posisi strategis DIY yang memiliki keistimewaan, sebagaimana diatur dalam UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Menurutnya, keistimewaan ini menjadi dasar moral sekaligus tanggung jawab untuk selalu berada di garda depan dalam memperkuat NKRI.

Jogja Tetap Jadi Teladan

Di tengah dinamika politik nasional yang kerap memanas, Eko menilai DIY mampu menunjukkan stabilitas dan keteduhan. Hal ini berkat kepemimpinan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan sinergi antara pemerintah daerah dengan masyarakat.

Baca Juga: Eko Suwanto Dorong Pemda DIY Bantu Selesaikan Masalah Sampah

“Jogja tetap aman dan damai karena ada kebersamaan menjaga ‘rasa jaga Jogja’. Inilah teladan yang diwariskan sejak 80 tahun lalu, dan masih terus kita jalankan hingga sekarang,” jelas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Seruan Persatuan

Eko menutup pernyataannya dengan ajakan agar masyarakat tidak melupakan akar sejarah perjuangan bangsa. Dari Yogyakarta, kata dia, semangat persatuan harus terus digelorakan. “Kita bersyukur DIY bisa memberi inspirasi bagi Indonesia. Mari dari Jogja, kita suarakan pentingnya persatuan bangsa, demi masa depan Indonesia yang lebih baik,” tegasnya(*) 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X