Eko Suwanto Dorong DIY Serius Fasilitasi Co Working Space dan Digitalisasi UMKM

Photo Author
- Jumat, 12 September 2025 | 07:51 WIB
Eko Suwanto (Foto Istimewa)
Eko Suwanto (Foto Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA — Harapan masyarakat akan hadirnya co working space sebagai ruang kolaborasi ekonomi kreatif di DIY semakin menguat.

Menangkap aspirasi itu, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, mendorong pemerintah daerah untuk serius menyediakan fasilitas yang bisa mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat, khususnya pelaku UMKM.

Menurut Eko, era digital telah membuka peluang besar bagi masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup melalui industri kreatif. Namun, peluang itu perlu difasilitasi dengan sarana memadai, mulai dari pelatihan, jaringan pemasaran, hingga dukungan infrastruktur.

“Digitalisasi industri kreatif sekarang menjadi perhatian bersama. Nah, ibu-ibu perlu membiasakan diri, waktunya memanfaatkan gadget HP jadi lebih bermanfaat, bisa untuk berbisnis di gadget masing-masing,” ujar Eko Suwanto saat menghadiri pelatihan e-bisnis yang digelar Dinas Kominfo DIY, Kamis (11/9/2025).

UMKM Lebih Kompetitif dengan Dukungan Pemda Eko menekankan pentingnya peran Pemda DIY dalam memberi ruang bagi UMKM agar bisa tumbuh lebih kompetitif. Salah satunya dengan memaksimalkan program SiBakul Jogja, di mana ongkos kirim ditanggung pemerintah daerah.

“Tahun ini, Pemda DIY sudah mengalokasikan Rp3 miliar untuk SiBakul. Tugas pemerintah adalah memberi fasilitasi edukasi, sarana-prasarana, dan juga jaringan untuk menyerap produk. Tinggal dimanfaatkan agar produk lokal kita bisa bersaing,” jelasnya. Dengan adanya fasilitas co working space dan digitalisasi UMKM, Eko optimistis kreativitas masyarakat tidak hanya berhenti pada ide, tetapi juga bisa diwujudkan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Digital Marketing Jadi Kunci Dalam kesempatan yang sama, praktisi digital marketing Eka Indarto dari InfoTekno mengingatkan pentingnya keterampilan promosi melalui media digital. Menurutnya, berbagai platform seperti TikTok, Instagram, X, YouTube hingga WhatsApp kini bisa menjadi etalase utama bagi UMKM untuk memasarkan produk dan jasa.

“Pesan saya, perhatikan desain alur media. Tiap usaha yang dipromosikan lewat sosial media adalah wajah usaha kita,” kata Eka. Eka juga menekankan perlunya strategi storytelling yang kuat dalam pemasaran digital. Produk, katanya, bukan hanya soal barang, melainkan juga pengalaman yang dibagikan kepada konsumen.

“Jangan lupa, dalam menulis (copywriting) sertakan panduan jelas bagaimana cara membeli produk kita. Gunakan rumus content dan context. Sajikan dengan jujur agar produk bisa dipercaya dan dibeli,” tambahnya.

Mewujudkan Ekonomi Kreatif Berbasis Kolaborasi Melalui berbagai pelatihan dan dukungan fasilitas, baik Eko maupun Eka sepakat bahwa kunci utama pemberdayaan UMKM di DIY adalah kolaborasi. Co working space yang diimpikan masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi tempat kerja bersama, tetapi juga pusat pertukaran ide, inovasi, hingga jejaring bisnis.

“DIY dengan kekuatan komunitasnya harus mampu menjawab tantangan zaman. Dari ruang-ruang kolaborasi itulah lahir pengusaha-pengusaha baru yang bisa mendukung perekonomian rakyat,” tegas Eko.(*) 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Primaswolo Sudjono

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X