DPRD Yogya Beri Kesan Mahasiswa KPI UIN Sunan Kalijaga

Photo Author
- Kamis, 18 September 2025 | 11:50 WIB
Anggota DPRD Kota Yogya Mu'adz AA berdialog dengan mahasiswa Jurusan KPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Ardhi Wahdan)
Anggota DPRD Kota Yogya Mu'adz AA berdialog dengan mahasiswa Jurusan KPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. (Ardhi Wahdan)

Krjogja.com - YOGYA - Sepuluh mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta berdialog dengan anggota DPRD Kota Yogyakarta Mu'adz Abdurrozaq Anshorulloh, Kamis (18/9).

Meski merupakan bagian dari tugas perkuliahan, namun diskusi singkat tersebut mampu memberikan kesan baru bagi para mahasiswa tersebut.

Baca Juga: Bupati Klaten Buka Kanal Aduan Digital 'Lapor Mas Bupati'

Ketua rombongan dari jajaran mahasiswa, Bunga Syafa Kamila, mengaku ia bersama kelompoknya mendapat tugas dari mata kuliah pengaturan komunikasi untuk bertemu anggota dewan.

"Sebenarnya tugasnya menggali bagaimana anggota dewan itu berkomunikasi dengan masyarakat, kemudian kami rekam melalui video. Tetapi justru kami malah diterima layaknya audiensi. Alhamdulillah bersyukur sambutannya sangat baik," akunya usai berdialog dengan anggota Fraksi PKS DPRD Kota Yogya di gedung dewan Jalan Ipda Tut Harsono.

Menurut Bunga, ia bersama rekan-rekannya sempat merasa grogi bahkan takut bertemu anggota dewan. Akan tetapi perasaan tersebut berubah drastis usai bertemu Mu'adz. Ini karena selama proses dialog dengan anggota DPRD Kota Yogya tersebut justru berjalan dengan penuh kekeluargaan.

Baca Juga: Kandang Terbakar, Ribuan Ekor Ayam Mati Terpanggang

Para mahasiswa Jurusan KPI itu bahkan diberikan keleluasaan untuk menggali apapun terkait lembaga dewan.

"Ternyata DPRD Kota Yogya sangat welcome dan kami pun lebih enjoy. Komunikasi seperti ini juga menjadi wahana bagi kami dalam menyalurkan aspirasi. Tidak ada sekat dan tanpa menimbulkan konflik. Banyak kesan baru yang kami dapatkan," katanya.

Sementara Mu'adz mengaku, dirinya selalu menyambut baik siapa pun yang hendak menjalin komunikasi. Menurutnya, anggota dewan merupakan wakil rakyat sehingga tidak boleh ada sekat dengan masyarakat.

Baik ketika menjalankan ketugasan di gedung dewan maupun saat membaur di wilayah. Apalagi status wakil rakyat itu pun hanya disandang lima tahunan. Selebihnya akan kembali di masyarakat sesuai profesi sebelumnya.

Pada kesempatan itu Mu'adz memaparkan sejumlah tugas lembaga dewan yang menyangkut advokasi, legislasi dan penganggaran. Ketiga tugas utama itu juga tidak bisa dilepaskan dari aspirasi masyarakat yang diwakilinya.

Pada akhir dialog, Mu'adz juga berpesan agar para mahasiswa mampu memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Terutama keaktivan dalam perkuliahan, diskusi di luar kampus hingga berorganisasi.

"Jangan merasa segan dengan anggota dewan atau dosen kalian. Jadikan kami dan para dosen itu teman berdiskusi dalam segala hal. Itu semua yang akan mengantarkan masa depan kalian. Menjadi mahasiswa itu memiliki banyak kesempatan, pergunakan itu dengan sebaik-baiknya," pesannya. (Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X