Sultan Lepas Bibit Ikan di Kali Code, Bawa Pesan Ini untuk Warga

Photo Author
- Jumat, 19 September 2025 | 16:30 WIB
Sultan lepas bibit ikan
Sultan lepas bibit ikan



Krjogja.com - YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X kembali menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui kegiatan bersih-bersih sungai dan tebar benih ikan di Bendung Mergangsan, Kota Yogyakarta, Jumat (19/9/2025).

Dalam acara tersebut Sultan mengingatkan bahwa sungai bukan sekadar aliran air biasa, melainkan bagian dari falsafah budaya Yogyakarta, yakni Hamemayu Hayuning Bawono yang telah mendapat pengakuan dari UNESCO.

Menurut Sultan, pengakuan ini membawa tanggung jawab besar bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. "Hamemayu Hayuning Bawono itu ada tiga poin, salah satunya adalah keselamatan alam yang sangat bergantung pada kebijakan manusia. Jadi sungai ini harus dijaga, tidak boleh dirusak," ungkap Sultan.

Sultan juga menekankan bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama dan tidak bisa ditawar-tawar. Ia mengingatkan masyarakat agar tidak membangun permukiman di pegunungan dan menghargai lingkungan sebagai ciptaan Tuhan yang harus dilindungi agar bencana alam dapat diminimalkan.

Kegiatan bersih-bersih sungai ini juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat, yang menurut Sultan menjadi kunci keberhasilan pelestarian sungai. Ia mencontohkan rehabilitasi Sungai Code pada masa lalu, di mana masyarakat rela membangun ulang rumah yang terpotong untuk memberi ruang jalur inspeksi di pinggir sungai.

Kebijakan agar ruang tamu menghadap ke sungai membuat warga merasa malu jika membuang sampah sembarangan. Sultan menambahkan, sampah yang mengotori Kali Code tidak hanya berasal dari Kota Yogyakarta, tetapi juga dari Kabupaten Sleman dan Bantul.

Oleh karena itu, pemasangan jaring di beberapa titik sungai dilakukan untuk mengidentifikasi sumber sampah agar penanganan bisa lebih tepat sasaran. Selain itu, Sultan menyoroti program pelestarian lingkungan di lereng Gunung Merapi.

Warga yang dulu menggantungkan hidup dari penambangan pasir kini beralih menjadi petani kopi, dengan 150 ribu batang kopi telah ditanam sebagai upaya menjaga kelestarian alam sekaligus memberikan penghasilan alternatif. Sultan berharap Sungai Code dapat menjadi contoh nasional dalam pelestarian sungai perkotaan, menginspirasi daerah lain untuk menjaga lingkungan secara berkelanjutan.

Di kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Maryadi Utama, menyampaikan bahwa sungai adalah sumber kehidupan yang harus dijaga bersama. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Kaline Resik, Rezekine Apik yang bertujuan mengajak masyarakat menjaga kebersihan sungai agar dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian, perikanan, dan rumah tangga serta mencegah bencana banjir.

Maryadi juga menambahkan bahwa sungai yang bersih mendukung ekosistem biota air dan memberikan potensi ekonomi melalui wisata dan taman kota. Namun, proses restorasi sungai masih panjang, dengan 33 sungai yang menjadi kewenangan BBWS Serayu Opak, termasuk lima sungai utama yang melintasi kawasan perkotaan.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh gotong-royong seluruh stakeholder untuk menjaga sungai tetap bersih dan bermanfaat bagi generasi mendatang," pungkas Maryadi. (Fxh)






Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X