Krjogja.com - YOGYA - 60 kontigen wakil Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta resmi dilepas oleh Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, Rabu (24/9/2025) sore untuk mengikuti kegiatan lima tahunan Jumpa Bhakti Gembira (Jumbara) dan Temu Karya PMI DIY II. Kegiatan tersebut akan berlangsung pada 27–29 September 2025 di Bumi Perkemahan Jaka Garong, Turi Sleman.
Peserta yang diberangkatkan terdiri dari unsur relawan kebencanaan, pengurus dan karyawan PMI Kota Yogya, Tim Siaga Relawan (TSR), PAM Sukarela, hingga Palang Merah Remaja (PMR) berbagai tingkatan. Mereka akan menjalani serangkaian kegiatan di Jaka Garong dan menimba ilmu baru kepalangmerahan.
Baca Juga: Link Unduh Logo Hari Santri 2025 yang Resmi Dirilis Kemenag dan Filosofinya
Plt Ketua PMI Kota Yogyakarta, Haka Astana, menjelaskan seluruh peserta telah menjalani pelatihan dan pemusatan latihan (TC) untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun mental. Kegiatan ini dikatakan Haka tidak hanya menjadi ajang kompetisi dan kegembiraan melalui berbagai permainan, tetapi juga sarana menambah wawasan dan keterampilan kepalangmerahan.
Haka menegaskan, tugas utama PMI cukup banyak di antaranya menolong korban bencana dan konflik bersenjata, menyelenggarakan pengolahan darah, membina relawan, serta pelatihan kepalangmerahan. Hal-hal ini terus ditanamkan kepada seluruh peserta dan para relawan di PMI Kota Yogyakarta.
"Dalam agenda Jumtek ini nanti ada game dan permainan yang dilombakan maupun untuk bergembira. Ada juga diskusi yang sifatnya menambah pengetahuan dan ketrampilan kepalangmerahan. Ini harapannya bisa diikuti dengan maksimal oleh seluruh peserta dari PMI Kota Yogyakarta," ungkap Haka.
Baca Juga: Link Unduh Logo Hari Santri 2025 yang Resmi Dirilis Kemenag dan Filosofinya
Jumbara dan Temu Karya PMI DIY II ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali dalam satu periode kepengurusan. Tahun ini sekaligus bertepatan dengan perayaan HUT PMI ke-80 bulan September 2025.
Sementara, Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, memberikan apresiasi atas semangat para relawan PMI. Kegiatan Jumtek dikatakan Hasto harus dijalani penuh dengan rasa rela hati dan semangat pengabdian karena pasti membawa manfaat untuk kehidupan ke depan.
"Saya sendiri pernah menjadi anggota KSR dan PMI semasa kuliah, dan itu sangat membentuk karakter dan makna dalam hidup saya," tandas Hasto yang juga dokter obgyn ini.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca DIY Kamis, 25 September 2025, Waspada 4 Wilayah Ini Akan Turun Hujan
Hasto juga menyoroti peran vital PMI dalam penyediaan darah, terutama dalam kondisi darurat medis seperti persalinan dengan risiko perdarahan tinggi. "PMI sangat berjasa, dan saya pribadi merasakan. Ketika darah tersedia, kami para dokter merasa tenang. Tanpa darah dari PMI, situasinya bisa sangat sulit," ungkapnya.
Menurut Hasto, semangat kerelawanan dan kepedulian sosial yang tumbuh dari kegiatan seperti Jumbara ini adalah fondasi penting dalam mencetak generasi muda yang tangguh dan penuh empati. "Social entrepreneurship dan jiwa pengabdian yang dimiliki para peserta ini sangat luar biasa," tutup Hasto.
Kegiatan Jumbara dan Temu Karya ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun PMI tahun 2025. Diharapkan, para peserta dapat membawa pulang pengalaman dan nilai-nilai positif untuk terus dikembangkan dalam kegiatan kemanusiaan di masa mendatang. (Fxh)