Krjogja.com - YOGYA - Ribuan pemuda dan pemudi generasi Z (Gen Z) memadati Merah/Muda Fest 2025 yang digelar di GOR Amongraga Yogyakarta, Sabtu (1/11/2025). Festival yang diinisiasi oleh DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga ini menjadi bagian dari peringatan Hari Sumpah Pemuda sekaligus menjadi wadah ekspresi dan kreativitas anak muda Indonesia.
Puncak acara menampilkan beragam kegiatan inspiratif dan hiburan menarik. Pengunjung menikmati penampilan musisi serta komedian lokal, menjajal berbagai permainan tradisional maupun modern, dan menjelajahi bazar UMKM yang menampilkan karya anak muda. Selain itu, talkshow interaktif menghadirkan tokoh nasional seperti Rocky Gerung, Putu Ayu Saraswati, dan Adian Napitupulu yang membahas semangat kepemudaan di era digital. Acara ditutup dengan penampilan spesial dari Ndarboy Genk.
Ketua Panitia Merah/Muda Fest 2025, Nila Yani Hardiyanti, mengatakan bahwa acara ini menjadi ruang terbuka bagi generasi muda untuk bersuara. “PDI Perjuangan sejak awal berkomitmen memberikan ruang seluas-luasnya bagi teman-teman muda untuk mengutarakan persoalan dan isu strategis yang mereka anggap penting,” ujarnya.
Menurutnya, DPP PDI Perjuangan akan menindaklanjuti aspirasi yang muncul dari kegiatan ini agar generasi muda semakin terlibat dalam berbagai bentuk kolaborasi dan perumusan kebijakan partai.
Sementara itu, panitia Merah/Muda Fest 2025, M Saeful Mujab, menegaskan bahwa PDI Perjuangan merupakan partai yang memberi ruang nyata bagi generasi muda. “Kami diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasan dan berkolaborasi. Kami tidak ingin anak muda bersikap antipati terhadap politik. Justru kami ingin mereka belajar dan berkontribusi membangun Indonesia bersama PDI Perjuangan,” katanya.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga, My Esti Wijayanti, menyampaikan bahwa Merah/Muda Fest akan menjadi program tahunan yang digelar secara bergilir di berbagai daerah. “Tahun ini di Yogyakarta, mungkin tahun depan di Surabaya, lalu di Sumatera atau Papua. Kami ingin kegiatan ini menyesuaikan karakter anak muda dan kearifan lokal,” jelasnya.
Ia menambahkan, suara anak muda dari forum seperti ini akan disalurkan melalui anggota DPR RI dari PDI Perjuangan agar dapat diperjuangkan menjadi kebijakan di berbagai komisi.
Nila Yani menambahkan, festival ini juga menggabungkan unsur modern dan tradisional. “Kami menghadirkan berbagai kegiatan, mulai dari tenun tradisional hingga permainan modern dan permainan rakyat. Tujuannya membangkitkan rasa nasionalisme serta mengingatkan kembali akan sejarah bagi teman-teman muda,” katanya. (Dev)