yogyakarta

Disbud DIY Dekatkan Candi Lewat Event Budaya 

Selasa, 13 Juni 2023 | 19:45 WIB
Cagar Budaya Candi Sari. KR-Fira Nurfiani


YOGYA - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY mencoba upaya mendekatkan cagar budaya  candi dengan nilai-nilai pentingnya kepada masyarakat. Upaya tersebut diwujudkan melalui event kebudayaan yang digelar dengan lokus di areal candi sehingga  mampu dimaknai dan memberikan manfaat kepada masyarakat, baik secara kognitif maupun praktis.

 

Kepala Disbud DIY DIY Dian Laksmi Pratiwi mengatakan banyak bangunan candi sudah cukup lama berada di sekitar masyarakat DIY.  Namun sayangnya bagaimana nilai-nilai penting dari candi-candi tersebut belum direpresentasikan secara mudah, menyenangkan dan mampu memberikan kesejahteraan masyarakat. 

 

"Kesejahteraan ini tidak hanya dimaknai material namun sekaligus immaterial. Misalnya rasa senang, nyaman, percaya diri berada pada kawasan penting pada masa lalu, akan menjadi penting untuk masa sekarang dan  masa depan,” ujarnya di Yogyakarta, Selasa (13/6).


 

Dian menyatakan event kebudayaan tersebut dapat dikemas dalam berbagai kegiatan contohnya Festival Jogja Tempo Doeloe bertema Dolan Candi di Pelataran Kompleks Candi Kalasan belum lama ini. Event kebudayaan tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.

 

Festival budaya seperti itu sebagai salah satu sarana pengenalan tentang cagar budaya khususnya mengenai cagar budaya candi yang harus dipelihara, dikembangkan dan dilestarikan.

 

“Ketika candi mampu diapresiasi oleh  segala kalangan dan sektor seperti pelestari, seniman, budayawan, UMKM dan lainnya maka ini akan menjadi luar biasa. Dimana bangunan cagar budaya tematik candi akan menjadi bagian yang penting bagi kerja-kerja kebudayaan,” tegasnya.

 

Sebagai implementasi niat bersama mewariskan pengetahuan kepada generasi muda, Dian mengharapkan terjadinya kesinambungan dan transfer kepiawaian segala aspekl cagar budaya. Cagar budaya tersebut memiliki nilai sejarah, ilmu pengetahuan, kebudayaan, pendidikan, agama, yang penting untuk dilestarikan. Keberadaannya menjadi bukti dalam memahami peradaban di masa silam. 

 

Nilai-nilai penting tersebut perlu dilestarikan melalui kegiatan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan. Selain itu, perlu adanya kegiatan promosi dan publikasi untuk menyebarluaskan nilai-nilai penting yang ada di dalamnya.

 

"Festival budaya seperti itu tak lain adalah upaya memberikan informasi tentang perjalanan sejarah dan pelestarian cagar budaya khususnya cagar budaya candi serta menumbuhkembangkan rasa memiliki akan warisan budaya dan cagar budaya tersebut,” papar Dian.

 

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Disbud DIY Rully Andriadi menyampaikan festival kebudayaan merupakan wujud kepedulian Disbud DIY yang selama ini masih kurang memperhatikan peninggalan arkeologi dan sejarah yang bersifat Hindu -Buddha Kegiatan budaya luar biasa ini dimaksudkan guna menumbuhkan rasa memiliki terhadap warisan cagar budaya serta nilai nilai-nilai yang ada di dalamnya, khususnya candi-candi. 

 

"Proses pelestarian candi melalui event-event budaya diharapkan bisa dilanjutkan dalam durasi yang lebih panjang kedepannya. Dengan banyaknya festival budaya lainnya dapat diadakan dengan lokus area candi supaya bisa memberikan warna pelestarian yang melibatkan masyarakat setempat,” terangnya. 



 

Kepala Seksi (Kasie) Pemeliharaan Warisan Budaya Benda Disbud DIY, Marendra Mikaton mengatakan banyak candi-candi di wilayah DIY yang tidak kalah pesonanya dengan Candi Prambanan dan Ratu Boko seperti Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Sambisari, Candi Barong, Candi Ijo, Candi Banyunibo dan sebagainya.

 

Setiap situs candi merupakan warisan cagar budaya tak ternilai dan sangat berharga ini mempunyai karakteristik, sejarah dan cerita tersendiri yang berbeda. (Ira)

 

 



Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB