Krjogja.com - YOGYA - Saat ini dunia sudah memasuki era Industri 4.0 sedangkan manusia saat ini bahkan sudah memasuki Generasi 5.0. Setidaknya terdapat lima perubahan di era ini yang perlu diperhatikan generasi muda khususnya lulusan Perguruan Tinggi.
Menurut Rektor IST AKPRIND Yogyakarta Dr Edhy Sutanta ST MKom, kelima perubahan tersebut adalah perubahan teknologi, pekerjaan dan profesi, peta kompetisi best practice vs future practice, perilaku dan gaya hidup, serta skill baru.
"Menghadapi perubahan tersebut, maka pendidikan di IST AKPRIND memiliki penekanan pada tiga literasi yaitu literasi data, literasi teknologi, literasi manusia, serta 5C (critical thingking, complex problem solving, communication, creativity dan collaboration)," ujar Edhy Sutanta pada Wisuda Program Strata-1 dan Diploma-3 Periode III Tahun Akademik 2022/2023 IST AKPRIND Yogyakarta, Sabtu (27/5/2023) di Hotel Grand Rohan Yogyakarta.
Jumlah lulusan yang diwisuda sebanyak 100 wisudawan, terdiri 85 Sarjana dan 15 Ahli Madya. Sedangkan lulusan berpredikat Cumlaude 25 Sarjana. Lulusan Terbaik 1 Himawari Al Robbani dari Program Studi Teknik Industri (Sarjana) dengan masa studi 3 tahun 6 bulan dan IPK 4,00, Terbaik 2 Devi Octaviani Hasibuan (Prodi Statistika/Sarjana/3 tahun 4 bulan/IPK 3,96), Terbaik 3 Diana Septiani Roos (Prodi Teknik Geologi/Sarjana/3 tahun 6 bulan/IPK 3,95), dan Terbaik 4 Nohan Ilham Mandala Singgih (Prodi Teknik Elektro/Sarjana/3 tahun 5 bulan/IPK 3,92).
Hadir dalam prosesi wisuda ini Ketua Yayasan Pembina Potensi Pembangunan (YPP) Ir Sagoro Wedy MM, Bendahara YPP Erhanuddin Setya Wibawa ST MSc, dan Ketua Ikatan Keluarga Alumni IST AKPRIND Achmad Fauzi.
Menurut Rektor IST AKPRIND, perluasan metode pembelajaran problem-based learning, memperbanyak kegiatan di luar kampus, melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen, merupakan contoh-contoh program yang terus ditingkatkan, agar mahasiswa lebih siap memasuki dunia kerja karena memiliki pengalaman yang cukup di Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).
"Yaitu mutu, layanan, dan perluasan akses. Saya meminta kepada Lembaga Penjaminan Mutu dan setiap prodi untuk secara rutin dan berkelanjutan melakukan evaluasi diri dan meningkatkan mutu pendidikan dengan memastikan masing-masing prodi memiliki keunikan dan keunggulan kompetitif, program pendidikan benar-benar bermutu, menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja," tandasnya.
Ia juga meminta kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan unit kerja untuk memastikan dapat memberikan layanan terbaik, yaitu cepat, tuntas, dan jelas. "Terima kasih kami sampaikan kepada yayasan yang di empat bulan terakhir ini telah menyediakan atau perbaikan pada 14 fasilitas baru untuk mahasiswa," ucap Edhy.
Dalam rangka perluasan akses untuk calon mahasiswa, kata Edhy, selain perubahan bentuk menjadi universitas dan penambahan prodi baru, sejak 2008/2009 institut memberikan beasiswa sampai lulus Sarjana atau Ahli Madya sebanyak 30 mahasiswa baru setiap angkatan selain juga ada beasiswa dari lembaga mitra dan Program KIP Kuliah. Mulai tahun ini institut juga membuka jalur Pendaftaran Mahasiswa Baru (PMB) baru, yaitu Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang memungkinkan lulusan Ahli Madya, lulusan SLTA, atau mahasiswa putus studi yang memiliki pengalaman kerja yang relevan untuk menempuh jenjang Pendidikan Sarjana.
"RPL merupakan program baru yang lebih menarik, karena pengalaman kerja, pendidikan formal maupun nonformal, dan kompetensi yang dimiliki dapat direkognisi-diakui dan disetarakan hingga maksimal 80 SKS, sehingga masa studi akan jauh lebih singkat. Keunggulan lain Program RPL proses pembelajarannya lebih fleksibel, kuliah bisa diikuti dengan tetap bekerja," paparnya. (San)