yogyakarta

Tapak Suci Apresiasi Atlet di Sea Games, Pencak Silat Persatukan Bangsa

Jumat, 19 Mei 2023 | 20:45 WIB
Afnan Hadikusumo saat berbicara di depan audience luring dan daring 22 negara (Harminanto)

Krjogja.com - YOGYA - Upaya mengisi kemerdekaan dapat dilakukan dengan banyak cara sesuai dengan kapasitas dan kebiasaan masing-masing pihak. Tapak Suci Putera Muhammadiyah sebagai Perguruan Seni Beladiri Indonesia yang terdaftar secara resmi dan telah berkembang di 36 Provinsi serta 22 negara di dunia melakukannya dengan sumbangsihnya baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional.

Beberapa hari lalu, para atlet Tapak Suci mampu memberikan 2 emas dan 2 perak di ajang kejuaraan Sea Games yang diselenggarakan di Kamboja 5 hingga 17 Mei 2023. Mereka yang menyumbang emas adalah Iqbal Chandra Paratama, Muhammad Zaki Zikrillah Prasong, adapun perak Bayu Lesmana, serta Nia Larasati. Selain itu juga mengirimkan dua orang pelatihnya yakni Indro Catur serta Abbas Akbar.

Anggota MPR RI M Afnan Hadikusumo di sela-sela acara Sosialisasi Empat Pilar Bernegara yang diselenggarakan MPR Bersama Pimpinan Wilayah Tapak Suci Daerah Istimewa Yogyakarta (18/5/2023) di Aula kantor perwakilan DPD RI DI Yogyakarta, mengatakan Pencak silat yang di masa lalu adalah alat perjuangan fisik melawan penjajah, hingga saat ini masih relevan sebagai alat pemersatu bangsa. Contohnya adalah, manakala partai final Asian Games yang diselenggarakan di Jakarta tahun 2018 lalu, pencak silat menjadi alasan 2 tokoh nasional Joko Widodo dan Prabowo Subianto untuk berpelukan di tengah panasnya konstelasi politik nasional.

"Seketika itu pula medsos yang selalu penuh caci maki pendukung kedua tokoh atmosfirnya berubah lebih kondusif. Seluruh negeri kontan memuji pencak silat sebagai pemersatu bangsa, semua bangga Indonesia memiliki budaya asli pencak silat. Beladiri asli Indonesia ini spontan mendapat perhatian rakyat. Pada ajang olah raga bergengsi di Asia tersebut Tapak Suci berhasil menyumbangkan satu emas," ungkapnya.

Sementara, Ahmad Syauqi Soeratno, yang juga Bendahara Umum Tapak Suci Putera Muhammadiyah mengatakan, Perguruan Seni Beladiri Tapak Suci didirikan tidak lepas dari usaha untuk membebaskan diri dari penjajahan dari Belanda dan Jepang. Saat ini, Tapak Suci bertransformasi sebagai alat perjuangan untuk membebaskan bangsa dari penjajah yang berujud kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan serta mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.

"Bagaimana Tapak Suci, anak-anak kita bisa mengharumkan nama bangsa di ajang Sea Games kemarin menjadi makna tersendiri, bahwa olahraga ini membawa nama baik bangsa Indonesia di kancah internasional. Di sisi lain, menurut Syauqi, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi masyarakat terbesar di tanah air berupaya membawa kemanfaatan secara luas lewat seni olahraga ini.

Syauqi yang juga calon DPD RI wakil Muhamadiyah secara khusus mengapresiasi Iqbal Chandra Paratama, Muhammad Zaki Zikrillah Prasong, Bayu Lesmana serta Nia Larasati dan dua pelatih Indro Catur-Abbas Akbar yang meraih prestasi di Sea Games Kamboja lalu. Syauqi berharap prestasi anak-anak Tapak Suci Putera Muhammadiyah bisa menjadi inspirasi anak-anak muda Indonesia  ke depan.

Ketua Pimpinan Wilayah Tapak Suci DI Yogyakarta Suliantara, menambahkan belajar seni beladiri di Tapak Suci Putera Muhammadiyah juga mempunyai fungsi fisik dan psikis, membentuk pribadi yang kuat, sehat jasmani serta rohani. "Ada pendidikan karakter yang diajarkan dalam seni beladiri ini, sehingga siapa saja yang belajar bisa mendapat manfaat yang insyaallah bermanfaat dan positif," pungkasnya. (Fxh)


Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB