yogyakarta

Bobot Inflasi Besar, Waspadai Tren Kenaikan Harga Beras di DIY

Minggu, 16 April 2023 | 17:07 WIB
Budiharto Setyawan (foto: fira nurfiani)

Krjogja.com - YOGYA - Tren kenaikan harga komoditas beras perlu di waspadai di DIY jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (KBKN) Idul Fitri 2023. Sebab komoditas beras memiliki bobot yang paling besar dalam pembentukan inflasi hampir di seluruh wilayah di Tanah Air. Di sisi lain, adanya peningkatan permintaan komoditas beras dari dalam maupun luar DIY yang otomatis mempengaruhi ketersediaannya.


Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setyawan d Yogyakarta, Minggu (16/4/2023). Demikian pula, adanya faktor anomali cuaca meningkatkan biaya pengolahan sehingga peningkatan biaya produksi berpengaruh pada harga akhir di tingkat konsumen


“Jadi bobot beras ini sangat besar menyumbang pembentukan inflasi. Dari hasil pantauan yang telah dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY, pasokan komoditas beras masih terjaga. Namun harganya masih dimungkinkan meningkat. Kita tetap berharap ini hanya temporer dan setidaknya Pak Joko Widodo memasok beras di pasaran sehingga harganya stabil,” tuturnya.


[crosslink_1]


Budiharto mengatakan selain komoditas pangan, pada HBKN Idul Fitri 2023 ini didorong kelompok transportasi. Secara siklus, lonjakan utamanya terjadi pada periode sebelum, saat dan sesudah Lebaran. Sehingga agak panjang periodenya untuk terjadinya inflasi transportasi khususnya angkutan udara.


“Dalam upaya pengendaliannya, TPID DIY mencoba melakukan kegiatan pemantauan maupun aktivitas terutama pada awal Ramadan, H-7 dan H+7 Idul Fitri. Kami bersama-sama dengan TPID DIY melakukan gerakan dalam rangka 4K, yaitu ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif,” tegasnya.


Selain itu, pihaknya melakukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yaitu melakukan ativitas operasi pasar, gerakan pasar murah, SPHP oleh Bulog yang sangat intensif melalui Segoro Amarto dan Kios TPID. Kios TPID di Pasar Beringharjo dan Pasar Prawirotaman digunakan sebagai acuan harga komoditas pangan di Kota Yogyakarta.


“Kita juga melakukan pemantauan harga bahan pangan pokok di pasar tradisional, distributor dan swalayan di DIY. Kita memperkuat kerjasama antar daerah baik intra maupun antar provinsi untuk memenuhi pasokan di DIY. Kerjasama intra daerah komoditas beras sudah terjadi antara Kota Yogyakarta dan Sleman,” ungkap Budiharto.


Menurutnya, kerjasama ini perlu diperkuat lagi kedepannya agar bisa memastikan ketersediaan beras yang cukup di Kota Yogyakarta sebagai acuan sehingga harganya terjangkau dan stabil Pihaknya juga menjalin kerjasama antar daerah antara Kab. Sleman dengan Blitar untuk komoditas telur ayam ras. Jika memungkinan akan diperkuat untuk memasok telur ayam ras di Kota Yogyakarta.


“Kerjasamaa natra daerah antara Kab. Kulonprogo juga dilakukan untuk komoditas bawang merah dengan Kab. Nganjuk yang berhasil mengembangkan bibitnya. Kita senatiasa melakukan secara massif supaya masyarakat bisa berbelanja secara bijak dan diharapkan ada diversifikasi pangan yang dilakukan pada setiap kegiatan operasi pasar maupun pasar murah,” lanjut Budiharto.


Fenomena HBKN Idul Fitri ini, dinilai sudah menjadi rutin terjadi setiap tahunnya. Bahkan disampaikan Pj. Sekda DIY yang menyebut harga diperbolehkan naik tetapi sewajarnya. Sedangkan untuk jangka panjang, program kerja TPID DIY bisa sesuai dengan peta jalan atau roadmap pengendalian inflasi daerah.


Optimalisasi BUMD juga harus dilakukan guna memastikan pemenuhan komoditas pangan utama, seperti menujuk Tarumartani sebagai tempat menyimpan beras. Lalu pendukung penguatan kelembagaan melalui korporatisasi pertanian kemudian melakukan perubahan dan inovasi berbasiis teknologi guna mendukung produktovitas dan pemasaran produk pangan.


“Kita mengembabgakan pola business matching yang terintegrasi dari hulu ke hilir melalui pendekatan klaster pangan atau sentra sampai ke pasar tradisional maupun pasar modern,” pungkas Budiharto. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB