yogyakarta

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang 'Pintu Gerbang' Ekspor DIY, Segini Nilainya

Kamis, 13 April 2023 | 18:21 WIB
aktivitas ekspor impor di pelabuhan (liputan6.com)

Krjogja.com - YOGYA - Nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Februari 2023 mencapai US$40,1 juta atau naik 8,97 persen dibanding Januari 2023. Dibanding Februari 2022 nilai ekspor turun sebesar 15,22 persen. Secara kumulatif, nilai ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta Januari-Februari 2023 mencapai US$99,1 juta atau turun 22,40 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.


Kepala BPS DIY Sugeng Arianto Msi menjelaskan ekspor Februari 2023 terbesar adalah ke Amerika Serikat yaitu US$13,6 juta, disusul Jerman sebesar US$5,2 dan Jepang sebesar US$4,2 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 57,36 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa sebesar US$13,1 juta dan ASEAN sebesar US$0,7 juta. Kenaikan terbesar ekspor Februari 2023 terhadap Januari 2023 terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$2,8 juta. Kenaikan terbesar kedua adalah perabot, penerangan rumah sebesar US$0,8 juta dan ketiga adalah barang-barang rajutan US$0,4 juta. "Menurut sektor, ekspor hasil pertanian Februari 2023 menunjukkan nilai sama dibanding Januari 2023. Sementara, ekspor hasil industri pengolahan naik 9,02 persen. Dibanding Februari 2022, ekspor hasil pertanian menunjukkan nilai yang sama. Sementara ekspor hasil industri pengolahan turun 15,29 persen," katanya.


 


[crosslink_1]


Sugeng Arianto Msi menjelaskan nilai ekspor barang asal Daerah Istimewa Yogyakarta yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia Februari 2023 tercatat mencapai US$40,1 juta. Nilai ekspor tersebut naik sebesar US$3,3 juta atau 8,97 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$36,8 juta. Ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta terbesar ke Amerika Serikat mencapai US$13,6 juta, Jerman sebesar US$5,2 juta dan Jepang sebesar US$4,2 juta.


"Total nilai ekspor Februari 2023 ke-11 (sebelas) negara mencapai US$31,5 juta atau naik US$3,2 juta (11,31 persen) dibanding Januari 2023. Kenaikan tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai ekspor ke sebagian negara tujuan utama. Jerman naik US$1,6 juta (44,44 persen), Belanda US$0,8 juta (61,54 persen), dan Jepang US$0,6 juta (16,67 persen)," ungkapnya.


Secara kumulatif, kata Sugeng nilai ekspor Januari-Februari 2023 turun 22,40 persen dibanding periode yang sama 2022 yang sebesar US$99,1 juta. Pada periode tersebut, Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$27,7 juta (36,02 persen), diikuti Jerman US$8,8 juta (11,44 persen), dan Jepang US$7,9 juta (10,27 persen). Dibandingkan Januari-Februari 2022, nilai ekspor 11 (sebelas) negara tujuan utama turun sebesar 24,75 persen.


Negara dengan persentase penurunan terbesar adalah Singapura sebesar 55,56 persen. Sebaliknya, Jepang menunjukkan peningkatan terbesar yaitu 17,91 persen. Ekspor ke Uni Eropa pada Februari 2023 naik sebesar US$2,9 juta (28,43 persen). Tiga besar negara tujuan ekspor adalah Jerman sebesar US$5,2 juta. Belanda sebesar US$2,1 juta dan Inggris US$1,4 juta. "Sementara, selama periode Januari-Februari 2023 dibanding Januari-Februari 2022 ekspor ke Uni Eropa turun sebesar 15,88 persen. Dilihat dari peranan, Uni Eropa mempunyai peran sebesar 30,30 persen terhadap seluruh ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta."


Sugeng menambahkan khusus ASEAN, tiga besar negara tujuan ekspor bulan Februari 2023 adalah Singapura dan Thailand masing-masing sebesar US$0,2 juta dan Malaysia sebesar US$0,1 juta. Selama Februari 2023, total nilai ekspor turun US$0,1 juta atau 12,50 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan nilai ekspor periode Januari-Februari 2023 menunjukkan penurunan sebesar 31,82 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Singapura menunjukkan nilai ekspor turun sebesar 55,56 persen. Sementara Thailand turun sebesar 20,00 persen dan Malaysia juga turun sebesar 33,33 persen. Sedangkan ekspor ke ASEAN hanya berperan sebesar 1,95 persen dari seluruh ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta


Pelabuhan laut menjadi pilihan utama untuk mengirimkan komoditas ekspor dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga provinsi yang mengirimkan komoditas ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki pelabuhan laut. Pelabuhan muat Tanjung Emas Semarang di Provinsi Jawa Tengah masih menjadi pilihan utama pengiriman ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta.


Selama Februari 2023 dikirim melalui pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebesar US$28,6 juta (71,32 persen). Selanjutnya pengiriman dilakukan melalui Provinsi DKI Jakarta pelabuhan muat Tanjung Priok, Bandara Soekarno-Hatta, dan Pelabuhan Udara Halim Perdanakusumah sebesar US$10,7 juta (26,68 persen). Pengiriman melalui Jawa Timur pelabuhan muat Tanjung Perak dan Pelabuhan Udara Juanda sebesar US$0,4 juta (1,00 persen). Selebihnya,
pengiriman melalui Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar US$0,4 juta (1,00 persen). (*)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB