yogyakarta

Tertinggi di Februari 2022, Produksi Beras DIY Melonjak

Kamis, 6 April 2023 | 14:23 WIB
Para petani di Cangkringan Sleman tengah sibuk memanen padi (Fira Nurfiani)

Krjogja.com - YOGYA - Luas panen padi di DIY pada 2022 mencapai sekitar 110,93 ribu hektare dengan produksi sebesar 561,70 ribu ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2022 mencapai 319,06 ribu ton.


Kepala BPS DIY Sugeng Arianto menyampaikan berdasarkan hasil survei Kerangka Sampel Area (KSA), realisasi luas panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 110,93 ribu hektare, atau mengalami kenaikan sebesar 3,42 ribu hektare (3,18 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 107,5 ribu hektare. Puncak panen padi pada 2022 selaras dengan 2021 yaitu terjadi pada Februari. Luas panen padi pada Februari 2022 adalah sebesar 24,2 ribu hektare, sedangkan pada Februari 2021 luas panen padi mencapai 24,213 ribu hektare.


"Luas panen padi pada Januari 2023 mencapai 9,2 ribu hektare hektare, dan potensi panen sepanjang Februari hingga April 2023 diperkirakan seluas 47,74 ribu hektare. Dengan demikian, total luas panen padi pada Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 56,97 ribu hektare atau mengalami penurunan sekitar 1,9 ribu hektare (3,23 persen)dibandingkan luas panen padi pada Januari−April 2022 sebesar 58,87 ribu," tuturnya di Yogyakarta, Kamis (6/4).


 


[crosslink_1]


Sugeng mengatakan produksi padi di DIY sepanjang Januari hingga Desember 2022 mencapai sekitar 561,70 ribu ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 5,17 ribu ton GKG (0,93 persen) dibandingkan 2021 yang sebesar 556,53 ribu ton GKG. Produksi padi tertinggi pada 2022 terjadi pada bulan Februari, yaitu sebesar 120,91 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada September sekitar 12,02 ribu ton GKG "Peningkatan produksi padi pada Subround Januari−April 2022 8,95 ribu ton GKG atau 2,91 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Peningkatan produksi padi tersebut disumbang adanya kenaikan luas panen pada Januari−April 2022 yaitu sekitar
8,95 ribu hektare atau 2,91 persen) dibandingkan tahun sebelumnya," tandasnya.


Di sisi lain, penurunan produksi padi terjadi pada Mei−Agustus 2022 dan September-Desember masing-masing yaitu sekitar 2,98 ribu ton GKG atau 1,61 persen dan 0,8 ribu ton GKG atau 1,25 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021. Pada Januari 2023, produksi padi diperkirakan sebesar 9,23 ribu ton GKG, dan potensi produksi padi sepanjang Februari hingga April 2023 mencapai 244,35 ribu ton GKG "Dengan demikian, total potensi produksi padi pada Januari−April 2023 diperkirakan mencapai 290,621 ribu ton GKG, atau mengalami penurunan 26,29 ribu ton GKG atau 8,30 persen dibandingkan 2022 yang sebesar 316,91 ribu ton GKG," lanjut Sugeng. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB