yogyakarta

Pasar Kangen 'Gandeng Gendong' Mulai 27 Juli 2023, Canangkan Peduli Sampah

Rabu, 26 Juli 2023 | 16:37 WIB
Padmono Anggoro Prasetyo (kiri) dan Ong Hari Wahyu menerima potongan tumpeng sebelum Pasar Kangen dibuka , Kamis (27/702023) (foto: karni)

Krjogja.com - YOGYA - Pasar Kangen kembali hadir menyapa pecinta kuliner di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 27 Juli hingga 5 Agustus 2023. Dengan memberi keleluasaan kepada peserta tanpa melupakan identitas Pasar Kangen itu sendiri. Sesuai dengan situasi yang terjadi, Pasar Kangen kali ini mencanangkan peduli sampah.


Mengusung tema Gandeng Gendong, dimaknai dengan kerjasama dari semua pihak mulai dari penyelenggara, pemerintah, tenant, dan masyarakat sekitar untuk mewujudkan Pasar Kangen. “Gandeng gendong disini artinya, gandeng kancane lalu gendong kancane. Pasar Kangen tidak berdiri sendiri, kita berdiri bersama – sama dan semua ini didanai oleh Danais,” tutur Ketua panitia Pasar Kangen, Ong Hari Wahyu saat jumpa pers di Societet TBY, Rabu (26/7/2023).


[crosslink_1]


“Kita patut bangga, Yogyakarta mempunyai Dana Istimewa (Danais) yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Ini yang kemudian kita kembangkan dan kita wujudkan dalam Pasar Kangen. Karena di Pasar Kangen ini kita menjual jajanan tradisional yang jarang kita temui sehari – hari, makanan tersebut juga merupakan warisan budaya, ini yang harus kita lestarikan,” jelas Ong lebih lanjut.


Tahun ini tercatat 1800 pendaftar, dan yang masuk kurasi sebanyak 170 peserta terdiri dari 85 kuliner dan 85 klithikan (penjual barang –barang lawas) . Sebagian tenant kuliner yang terpilih merupakan tenant lama.


“Karena kita anggap tenant tersebut adalah ikon dari Pasar Kangen, dan sisanya hasil kurasi dari panitia, yang intinya berbasis bahan makanan lokal dan jadul (lama),” katanya.


Jumlah tenant kuliner tahun ini lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya yang mencapai ratusan, hal ini dikarenakan berkurangnya area (tempat) berjualan. Namun pengunjung jangan khawatir karena di sekitar area Pasar kangen juga terdapat tenant – tenant kuliner yang lain mulai dari selasar hingga Taman Pintar.


Untuk mengantisipasi lonjakan dan penumpukan pengunjung di satu titik, pintu akses Pasar Kangen pun ditambah mulai pintu utara hingga pintu keluar di Taman Pintar.


Sedang Kepala seksi Penyajian dan Pengembangan Seni Budaya, Padmono Anggoro Prasetyo S.Sn mengatakan, Pasar Kangen hadir di tengah isu sampah yang merebak.


Hal ini yang kemudian menjadi perhatian utama penyelenggara. Panitia bekerjasama dengan tenant untuk mengurangi sampah dengan cara, pihak tenant diwajibkan menggunakan papan nama dengan bahan ramah lingkungan.


"Itu pun ditulis tangan seperti tampah, bambu, dan lainnya. Juga dilarang menggunakan digital printing. Untuk kemasan makanan dilarang menggunakan styrofoam, dianjurkan menggunakan daun pisang atau bahan sejenis. Panitia juga bekerjasama dengan warga sekitar untuk menangani persoalan sampah tersebut," katanya.


Selain wisata kuliner, selama 10 hari pengunjung juga bisa menyaksikan berbagai pertunjukan tradisional dari berbagai daerah di Yogyakarta serta performance art dari seniman – seniman di Yogyakarta. (Kn)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB