Krjogja.com - YOGYA - Operasi Keselamatan Progo 2023 tidak sekadar menyasar pada kendaraan bermotor (sepeda motor dan mobil), melainkan juga pada jenis kendaraan lain semisal sepeda onthel, becak dan andong. Kepada mereka yang tertib berlalulintas, petugas memberikan apresiasi berupa pemberian bingkisan. Ada yang mendapatkan sembako, ada pula yang mendapatkan helm pengaman.
Hal tersebut dilakukan untuk mengimbangi diberikannya sanksi kepada pelaku pelanggaran lalu lintas. Sanksi diberikan kepada pelaku pelanggaran, semisal tidak menggunakan helm pengaman.
Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Maryanto SH MM menjelaskan pihaknya sengaja mengintensifkan operasi dengan tujuan menciptakan keamanan dan kenyamanan berlalulintas. Masalah ketertiban berlalulintas menjadi kunci pengurangan angka lalu lintas, yang tidak hanya menyebabkan korban luka-luka tetapi juga hilangnya nyawa.
Karena itu, masyarakat diimbau agar tertib dan taat terhadap aturan lalu lintas demi terhindar dari kecelakaan lalu lintas. "Dengan tertib berlalulintas diharapkan laka lantas berkurang," jelas Maryanto saat memimpin Operasi Keselamnatan Progo 2023 di Titik Nol Yogya, Sabtu (11/02/2023)
Maryanto menjelaskan, selain memberi sanksi kepada pelaku pelanggaran lalu lintas pihaknya memberikan bingkisan kepada para pengemudi becak, sepeda onthel, dan andong. Meski bukan termasuk kendaraan bermotor, mereka juga memiliki hak yang sama pada saat berada di jalan raya.
Kepada mereka diberikan bingkisan sembako, sementara kepada ibu-ibu yang tertib berlalulintas diberi 'hadiah’ helm pengaman. "Semoga bingkisan tersebut bisa memacu masyarakat untuk tertib berlalulintas," jelas Maryanto.
Mengenai hasil Operasi Keselamatan Progo 2023 selama sepekan ini, Maryanto menjelaskan sebagian besar yang terjaring adalah penggunaan knalpot brong (blombongan) dan masalah penggunaan helm pengaman. Pihaknya menerapkan sanksi tilang dengan mekanisme ETLE sesuai dengan kebijakan pimpinan. (Hrd)