Krjogja.com - YOGYA - Sentra usaha panganan Bakpia Pathuk di kampung Pathuk, kelurahan Ngampilan, Yogyakarta mengalami penaikan omset setelah dilanda pandemi. Salah satu perkumpulan pengusaha bakpia yang berada di kawasan kampung Pathuk ini adalah Paguyuban Laris Manis yang beranggotakan 20 rumah usaha.
Ketua Paguyuban Pengusaha Bakpia Pathuk Laris Manis, Joni menyebutkan pandemi Covid-19 membuat penghasilan pengusaha bakpia pathuk mengalami penurunan hingga 80% akibat pembatasan sektor pariwisata yang diberlakukan.
“Penurunannya pas PPKM itu memang tidak ada akses untuk wisata, terutama di malioboro. Sehingga penurunannya bisa sampai 80 persen lebih,” ungkap Joni, belum lama ini.
Dampak pembatasan pariwisata tersebut juga diungkapkan Yani, pemilik bakpia 716 Annur sekaligus sekretaris paguyuban. “Waktu pandemi turun hampir 80 persen. Itu karena wisatawan gak pada datang," katanya.
Kondisi pandemi yang mulai normal berdampak baik bagi para pengusaha bakpia pathuk, omset perlahan meningkat kembali setelah dibukannya akses bagi wisatawan untuk berwisata di Yogyakarta. Yani menyebutkan bahwa kondisi mulai normal semenjak akhir September tahun lalu. “Kondisi udah normal kembali, sejak akhir september 2021,” jelasnya.
Dalam menghadapi liburan akhir tahun para mengusaha bakpia pathuk berniat untuk menambah jumlah produksi mereka dibanding hari-hari biasa. Mereka yakin bahwa kondisi yang mulai membaik ini omset penjualan akan meningkat dibanding tahun lalu.
Namun ada sedikit keraguan dari para pengusaha bakpia pathuk untuk menstok dalam jumlah banyak, karena kondisi yang belum tentu, terlebih karena sekarang sedang musim hujan. Joni menyebutkan bahwa para pengusaha bakpia pathuk akan melihat situasi kedepan terlebih dahulu. (MUMTAZ SYAEFULLOH)