Krjogja.com - YOGYA- Menjawab kebutuhan petani dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) akan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang ramah lingkungan, Tim Program Kolaborasi Membangun Masyarakat (Kosabangsa) IST AKPRIND Yogyakarta memberikan bantuan Teknologi Tepat Guna (TTG) kepada tiga mitra masyarakat, yaitu Kelompok KPP Ngawu Asri, Kelompok Petani Bulak Sawah, dan UMKM Aneka Mocaf Putri 21 di Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Tim yang diketuai Ir Gatot Santoso MT dengan anggota Dr Samuel Kristiyana ST MT, Dr Dra Suparni Setyowati Rahayu MSi, Dr AA Susastriawan ST MTech, dibantu Satriawan Dini Hariyanto ST MEng dan Dewi Wahyuningtyas ST MEng. Tim Pelaksana didampingi Universitas Sebelas Maret yang diketuai Dr Suminah MSi dan beranggotakan Dr Edi Kurniadi MPd serta Dr Ir Joko Riyanto MP.
Tim mendapat Hibah Kosabangsa 2022 dari Kemendikbudristek dengan judul Penerapan Green Technology Pengolahan Sampah dan Tekno Ekologi Sistem Tata Air dalam Upaya Ketahanan Energi dan Ketahanan Pangan Kelompok Petani dan UMKM Aneka Olahan Mokaf di Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul.
Menurut Gatot Santoso, Senin (14/11), Program Kosabangsa ini ditujukan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan sampah organik rumah tangga menjadi energi terbarukan yang ramah lingkungan, dan pengganti gas dari energi fosil dan pengolahan sampah plastik di KPP Ngawu Asri secara mekanisasi, guna menghasilkan cacahan plastik yang mempunyai nilai jual dan menambah penghasilan masyarakat.
"Demikian juga untuk Kelomtan Lestari Bulak Sawah yang kekurangan air, usaha pemenuhan kebutuhan air persawahannya akan diterapkan teknologi ramah lingkungan solar cell untuk menaikkan air tanah dari sumbernya," kata Gatot.
Sedangkan UMKM Aneka Mocaf Putri 21 dalam proses produksinya menggunakan perangkat pencetak dan pengering mie menggunakan sumber energi terbarukan dari solar cell dan diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan kemampuan operasi sepanjang hari.
Dijelaskan, metode yang digunakan meliputi beberapa tahapan dalam penerapan teknologi kepada masyarakat, yakni sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi melalui perancangan dan perhitungan gambar desain peralatan serta pembuatan TTG, pendampingan operasional oleh pelaksana dalam mengoperasikan TTG, serta berkelanjutan.
"Dalam Program Kosabangsa ini, mitra yang terlibat KPP Ngawu Asri, Kelompok Petani Lestari Bulak Sawah, Aneka Mocaf Putri 21," ujar Gatot.
Menurutnya, pelaksanaan Program Kosabangsa dari September hingga November 2022 telah mencapai 70 persen untuk ketiga mitra. Adapun luaran yang telah dihasilkan meliputi TTG Mesin Pencacah Plastik kapasitas 50 kg/jam berpenggerak motor bensin 10 PK, TTG Mesin Pengaduk Kompos berpenggerak listrik, TTG Mesin Pencacah Sampah Organik berpenggerak motor bensin, TTG Mesin Pembuat Mie berpenggerak listrik, Pembuatan Biodigester sebanyak dua unit (dalam proses), bedeng tanaman bawang merah (dalam tahap finishing pembuatan), pengadaan tong sampah pemilah sampah organik dan anorganik sebanyak 100 buah, paten sederhana satu buah, paper untuk prosiding nasional dua buah, Jurnal Abdimas satu buah.
"Adanya program ini diharapkan dapat mensinergikan kolaborasi Perguruan Tinggi dengan mitra baik dunia usaha maupun masyarakat," harapnya. (San)