Krjogja.com - YOGYA - Pendidikan Nasional di Indonesia memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Adapun tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia beriman, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis bertanggung jawab.
Drs M Nadjmuddin,M.Par selaku Kepala Sekolah SMK Dirgantara Putra Bangsa dikantornya di Blunyah Gede, Sinduadi, Mlati, Sleman mengatakan model pembelajaran mengadopsi budaya regulasi dari tuntutan dunia kerjanya.
Hal ini, kata Drs M Nadjmuddin,M.Par sesuai yang diotoritaskan dari Aviasi Penerbangan seperti yang diterapkan di SMK Dirgantara Putra Bangsa dengan melaksanakan kedisiplinan, kejujuran, spiritual dan religius agamanya, semua itu atas dasar dukungan segenap civitas akademika SMK Dirgantara Putra Bangsa dalam membekali peserta didiknya.
"Kami berharap para siswa menjadi generasi penerus bangsa sebagai warga Negara yang tangguh dan loyal serta mampu mengisi dan mengembangkan NKRI dimasa mendatang. Disini sekolah dituntut mampu menerapkan dan mengembangkan nilai-nilai kepemimpinan, norma dan budaya, " ungkapnya.
Drs M Nadjmuddin,M.Par menjelaskan
kedisiplinan & kepemimpinan merupakan tahapan pembentukan kepribadian & karakter sebagai budaya sekolah. Sekolah tentu punya parameter terukur, terlebih keamanan, keselamatan & kenyamanan adalah tradisi budaya sekaligus jargon di kedirgantaraan.
"Ini yang harus dipahami bersama. Bagaimanapun juga pola pendidikan sekolah kami bisa dijadikan acuan pengembangan pendidikan di Yogyakarta, SMK Dirgantara Putra Bangsa telah menjadi asset kebanggaan masyarakat Jogja dan sekitarnya, yang hingga saat ini masih bisa menjadi role model skema pendidikan kejuruan aviasi, Kehadiran SMK Dirgantara Putra Bangsa ini untuk menjawab tantangan kebutuhan SDM Penerbangan dimasa yang akan datang, khususnya air crew dan ground crew yang kredibel, kapabel, handal dan memadai dibidangnya," ujarnya.
"Bagi kami, menanamkan jiwa nasionalis, juga nilai-nilai kejuangan & kebangsaan menjadi yang utama, dari awal peserta didik sudah ditanamkan humanisme yang solid untuk memenuhi tuntutan dunia kerja adalah peserta didik yang siap berkarya dibidangnya dan mampu bekerja di dunia industrinya (DUDI) sekaligus siap untuk berwirausaha," tandasnya. (*)