Krjogja.com - YOGYA - Pengendalian inflasi dan harga pangan saat ini menjadi fokus perhatian sekaligus tantangan bagi sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Pemda DIY. Kedua hal tersebut perlu mendapatkan perhatian serius, tidak hanya berkaitan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, tapi juga bisa berdampak pada kenaikan harga pangan di pasaran.
Untuk menjaga perekonomian dan daya beli masyarakat tetap stabil, pemerintah perlu menyiapkan sejumlah strategi. Strategi yang sifatnya jangka pendek bisa dilakukan dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan operasi pasar.
"Operasi pasar dilakukan bukan hanya mampu menstabilkan harga barang. Tapi diharapkan akan bisa membantu pabrik tetap beroperasi untuk memasok barang.
Selain itu untuk menjaga daya beli masyarakat, bisa dilakukan lewat BLT. Walaupun keberadaan BLT tidak sepenuhnya menjadi solusi tapi paling tidak bisa meringankan beban masyarakat,"kata pengamat ekonomi sekaligus dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Widarta MM di Yogyakarta, Jumat (14/10).
Widarta mengatakan, persoalan inflasi dan harga pangan perlu penanganan yang cepat dan tepat. Selain dampaknya cukup luas karena berkaitan dengan masyarakat, supaya penanganan yang dilakukan bisa maksimal perlu memperhatikan situasi yang ada di lapangan. Salah satunya persoalan yang perlu diperhatikan karena tidak kunjung bisa diselesaikan adalah soal kedelai. Karena sampai saat ini ketergantungan masyarakat terhadap impor kedelai cukup tinggi. Untuk itu, alangkah baiknya apabila pemerintah mulai memetakan kebutuhan kedelai dalam negeri.
"Saya kira untuk mengatasi masalah pangan bisa dilakukan dengan sistem pertanian yang berkesinambungan. Dengan begitu diharapkan petani benar-benar mau untuk menanam. Tentunya semua itu perlu diimbangi dengan ketersediaan lahan dan jaminan harga. Semua itu akan bisa diwujudkan dengan baik apabila ada campur tangan pemerintah. Misalnya dengan memberikan subsidi pupuk bibit dan perlindungan petani pasca panen," paparnya.
Lebih lanjut Widarta menambahkan, perlindungan terhadap petani menjadi penting, karena pasca panen harga kedelai menjadi murah. Apabila hal itu sampai terjadi petani tidak akan tertarik untuk menanam kedelai. Oleh karena itu BUMN maupun instansi terkait harus membeli dengan harga wajar jadi petani tidak terlalu rugi. Selain itu pemerintah (antar daerah) sebaiknya juga memiliki produk unggulan atau kelebihan surplus. Semua itu penting tidak hanya untuk menjaga rantai pasokan, tapi juga inflasi dan harga. (Ria)
KR-Riyana Ekawati
Widarta MM