Menariknya, para nabi termasuk Rasulullah SAW tidak pernah menguap. Ini disebutkan Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Syarah Shahih al-Bukhari.
Dalam hadis riwayat Bukhari disebutkan bahwa menguap berasal dari setan. Kalau bisa menahan untuk tidak menguap.
Ø§Ù„ØªÙ‘ÙŽØ«ÙŽØ§Ø¤ÙØ¨Ù Ù…ÙÙ†ÙŽ Ø§Ù„Ø´Ù‘ÙŽÙŠÙ’Ø·ÙŽØ§Ù†ÙØŒ ÙÙŽØ¥ÙØ°ÙŽØ§ تَثَاءَبَ Ø£ÙŽØÙŽØ¯ÙÙƒÙمْ ÙÙŽÙ„Ù’ÙŠÙŽØ±ÙØ¯Ù‘َه٠مَا اسْتَطَاعَ، ÙÙŽØ¥Ùنَّ Ø£ÙŽØÙŽØ¯ÙŽÙƒÙمْ Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ قَالَ: هَا، ضَØÙÙƒÙŽ الشَّيْطَانÙ
Artinya: “Menguap itu berasal dari setan. Jika salah seorang dari kalian menguap, maka tahanlah semampu mungkin. Sesungguhnya, jika salah seorang dari kalian berkata ‘hah’, maka setan tertawa." (HR Bukhari).
4. Kotorannya Diserap oleh Bumi
Keistimewaan Rasulullah SAW berikutnya adalah kotorannya diserap oleh bumi. Ini disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam kitab as-Sirah an-Nabawiyah yang menceritakan pengalaman pelayan Siti Aisyah bernama Laila.
يْلَى Ù…ÙŽÙˆÙ’Ù„ÙŽØ§Ø©Ù Ø¹ÙŽØ§Ø¦ÙØ´ÙŽØ©ÙŽØŒ قَالَتْ: يَا رَسÙولَ اللَّه٠إÙنَّكَ ØªÙŽØ®Ù’Ø±ÙØ¬Ù Ù…ÙÙ†ÙŽ الْخَلَاء٠ÙَأَدْخÙÙ„Ù ÙÙÙŠ أَثَرÙÙƒÙŽ Ùَلَمْ أَرَ شَيْئًا، Ø¥Ùلَّا أَنّÙÙŠ Ø£ÙŽØ¬ÙØ¯Ù رÙÙŠØÙŽ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ³Ù’ÙƒÙØŸ Ùَقَالَ: Ø¥Ùنَّا مَعْشَرَ الْأَنْبÙÙŠÙŽØ§Ø¡Ù ØªÙŽÙ†Ù’Ø¨ÙØªÙ أَجْسَادÙنَا عَلَى أَرْوَاØÙ Ø£ÙŽÙ‡Ù’Ù„Ù Ø§Ù„Ù’Ø¬ÙŽÙ†Ù‘ÙŽØ©ÙØŒ Ùَمَا خَرَجَ Ù…Ùنَّا Ù…Ùنْ نَتْن٠ابْتَلَعَتْه٠الْأَرْضÙ
Artinya: “Laila, pelayan Siti Aisyah, pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasul, setiap engkau keluar tempat buang hajat, aku memasukinya. Namun, aku tidak mendapati apa-apa.’ Beliau menjawab, ‘Sesungguhnya kami, wahai golongan para nabi, tubuh kami tumbuh pada ruhnya para penghuni surga. Kotoran apa pun yang keluar dari kami, pasti akan diserap bumi’.”
Itulah empat keistimewaan Rasulullah SAW lengkap dengan dalil yang menjelaskannya. Tentu saja masih ada keistimewaan Rasulullah SAW lainnya.
Wallahu’alam.