YOGYA, KRJOGJA.com - Di tengah beban ekonomi yang semakin berat, penghematan energi, khususnya penggunaan gas sangat dibutuhkan. Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi digester biosam yang menghasilkan gas dari limbah organik.
Teknologi tepat guna ini dapat diterapkan di lingkungan masyarakat dengan peralatan yang sederhana dan mudah ditemukan. Di antaranya, digester, perajang sampah, manometer, kompor, dan tempat sampah.
Pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan ini juga menjadi fokus Tim Penelitian Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND Yogyakarta. Salah satunya melalui implementasi digester biosam sebagai alat untuk menampung bahan-bahan limbah organik untuk membentuk biogas dengan proses anaerob.
"Manfaat pengaplikasian teknologi tepat guna ini antara lain dari sisi ekonomi, masyarakat jadi lebih menghemat penggunaan atau pembelian gas/elpiji. Sedangkan dari sisi lingkungan dapat memanfaatkan limbah organik sehingga tidak terbuang sia-sia," ujar Ketua Tim Pelaksana Penelitian IST AKPRIND Dr Dra Suparni Setyowati Rahayu MSi.
Hal itu dikemukakannya usai serah terima Luaran Riset Keilmuan 2021-2022 'Rekayasa Pengolahan Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan Menggunakan Digester Biosam Sebagai Model Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)', Selasa (26/7/2022), di Balai Pertemuan RT 05 RW 11 Jangkang, Nogotirto, Gamping, Sleman.
Tim Dosen IST AKPRIND dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat ini beranggotakan Dr Anak Agung Putu Susatriawan ST MTech dan Beny Firman ST MEng, didukung Tim Mahasiswa Subarkah Dwi Bakti, Abel Malvin Putra Hia dan Tarizki Amanah Wardhani (Teknik Lingkungan), Wisnu Agung Pamungkas dan Arif Budi Asih Putra (Teknik Mesin), serta Fazlu Bagoes Setianto (Teknik Elektro).
Adapun peralatan hasil penelitian yang diterima Ketua Kelompok Sutini itu terdiri satu unit digester 12 m3, satu unit perajang sampah, lima unit manometer, empat unit kompor, dan 53 unit tempat sampah. Alat ini digunakan pada empat Kepala Keluarga (KK).
Acara seremoni ini juga dihadiri Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IST AKPRIND Prof Dr Ir Sudarsono MT, Dosen Jurusan Teknik Lingkungan Angge Dhevi Warisaura ST MEng, Dr Muchlis MSc, Paramita Dwi Sukmawati ST MEng, Tim Pelaksana Penelitian, perwakilan Lurah Desa Nogotirto, perangkat dusun, serta perwakilan warga penerima bantuan alat, Sutini dan Yanto. (San)