YOGYA, KRJOGJA.com - Romo Bernhard Kieser, tampak bersemangat melangkah masuk ke Masjid Gedhe Kauman, Jumat (27/5/2022) siang. Ia berusaha keras ingin melihat sahabatnya, Buya Syafii Maarif untuk terakhir kalinya.
Buya Syafii tutup usia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, pukul 10.15 WIB tadi. Buya tutup usia setelah berjuang melawan permasalahan jantung sejak dirawat 14 Mei lalu.
Romo Bernhard Kieser, pun menceritakan kisah pertemuan pertama dengan sang sahabat sekitar 40 tahun silam di UIN Sunan Kalijaga. Saat itu, keduanya mengajar di Fakultas Teologi, yang ternyata membuat persahabatan mereka berjalan terus seiring berjalannya waktu.
“Saya bertemu di UIN Sunan Kalijaga dulu namanya masih IAIN belum universitas seperti sekarang, kami mengajar Teologi. Itulah pertama saya bertemu seseorang bernama Syafii,†ungkap Bernhard.
Romo Bernhard juga mengenang kali terakhir ia jumpa sahabatnya, di ruang perawatan RS PKU Muhammadiyah sekitar seminggu lalu. Saat itu, Bernhard yang mendengar sang sahabat sakit langsung mencari cara bertandang ke kediaman Buya di Nogotirto.
“Ternyata sampai sana diberitahu Syafii dirawat di PKU Gamping. Saya langsung ke sana, dan kami sempat berbicara. Dia duduk di kasurnya menyambut saya, kami sedikit bercerita tapi itulah pertemuan terakhir kami. Ya, saya kehilangan sahabat,†sambung Bernhard.
Romo Bernhard mengenang sosok Buya Syafii Maarif sebagai saudara yang berusaha mewujudkan kerukunan antar umat beragama khususnya di wilayah DIY. Tahun 90-an saat terjadi ketegangan politik yang menyentuh ranah keagamaan, Buya muncul sebagai tokoh bersama Uskup Agung Jakarta saat itu, membangun kebersamaan dalam bingkai kerukunan.
“Kenangkanlah dia, sebagai sosok yang sangat luar biasa. Ya, saya kehilangan seorang sahabat. Kita semua kehilangan seorang Syafii,†pungkas dia. (Fxh)