yogyakarta

Sultan: Strategi Budaya Tak Membuat Masyarakat Tidak Sejahtera

Rabu, 25 Mei 2022 | 06:30 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Penerapkan strategi budaya dalam kehidupan sehari-hari maupun pemerintahan bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Untuk itu adanya anggapan mengenai strategi budaya yang akan membuat masyarakat menjadi miskin, tidak sejahtera dan terbelakang adalah salah.

"Berdasarkan pengalaman DIY, pendekatan budaya bukan sama sekali merupakan sesuatu yang kuno. Melalui pendekatan budaya, masa depan bangsa bisa dibangun dengan lebih humanis. Bahkan strategi budaya ini telah terserap dengan baik di DIY melalui reformasi birokrasi. Budaya itu bukan dicermati sekedar orang-orang joget, berkesenian dan tradisi saja. Tapi budaya itu sama dengan peradaban. Berarti apa, karya manusia didasari karena cipta, rasa, karsa itu akan menjadi karya,"kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat 1 Angkatan LIII 2022 Lembaga Adinistrasi Negara (LAN) RI, di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Selasa (24/5/2022).

Pelatihan yang diwadahi LAN RI ini diikuti oleh ASN, Polisi, BUMN, serta provinsi-provinsi yang sedang melakukan pelatihan untuk menjadi Eselon 1 yaitu jabatan setingkat Dirjen dan Sekjen.

Sultan menyoroti banyak pihak yang takut menerapkan strategi budaya karena menurut mereka hal itu identik dengan kemiskinan. Padahal hal tersebut tidak ada hubungannya sama sekali.

"Sejahtera ataupun tidak sejahtera kan tidak ada hubungannya dengan penerapan strategi budaya. Pekerja kesenian sebagai representasi budaya juga akan tetap hidup jika penghasilannya tinggi, buruh pabrik, tidak sejahtera apabila dibayar rendah. Sejahtera Itu tergantung upah yang diberikan bukan pada aspek pekerjaannya apa. Tidak ada relevansinya kaya miskin tergantung penghasilannya," tegas Sultan.

Sultan mengatakan, agar jangan takut menggunanakan pendekatan budaya, karena lebih humanis dan lebih guyub. Tidak bisa dikatakan bahwa budaya identik dengan sesuatu yang berbau tradisional. Hal ini karena budaya berubah sesuai zamannya, akan terus bergerak mengembangkan diri.

Sementara itu Kepala LAN RI Adi Suryanto menyatakan, dirinya datang bersama para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat 1 yang sedang mengambil kelas strategi budaya. Penting untuk para peserta pelatihan untuk mendapatkan pengetahuan dan dasar mengenai bagaimana membangun integrasi bangsa.

“Saya kira sangat cocok kita ke sini karena Yogyakarta sebagai daerah istimewa yang memiliki keistimewaan di bidang kebudayaan, di mana pembangunannya juga sangat ramah dengan kebudayaan. Strategi kebudayaan yang diterapkan saya harap bisa menginspirasi kawan-kawan," ungkap Adi.

Menurut Adi, DIY telah menerapkan strategi kebudayaan hampir di dalam setiap kegiatan pemerintahan termasuk dalam pelayanan publik dan pelayanan masyarakat. Hal inilah yang menjadikan dirinya dan rombongan merasa DIY adalah tempat paling tepat untuk belajar. (Ria)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB