yogyakarta

BBPPMPV SB-Disdikpora DIY Kolaborasi Penjaminan Mutu

Minggu, 10 April 2022 | 11:47 WIB
Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya SE MPd foto bersama dengan rombongan BBPPMPV Seni dan Budaya (Ist)

YOGYA, KRJOGJA.com – Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY dalam melakukan Penjaminan Mutu Pendidikan di SMK melalui Perencanaan Berbasis Data.

Penjaminan mutu ini sudah dimulai dengan tahap ToT yang akan dilanjutkan dengan sosialisasi, pendampingan serta monitoring dan evaluasi.

Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya SE MPd saat menerima audiensi dari rombongan BBPPMPV Seni dan Budaya, Jumat (8/4/2022) di ruang kerjanya menandaskan, pihaknya siap mendukung dan berkolaborasi dalam melakukan penjaminan mutu tersebut.

“Output yang kita harapkan bisa menjawab pemasalahan-permasalahan terkait dengan penyiapan SDM terutama lulusan SMK,” harapnya.

Rombongan BBPPMPV Seni dan Budaya dipimpin langsung Dr Sarjilah MPd sebagai kepala, didamping Kabag Tata Usaha Masrukhan Budiyanto SM MM dan Koordinator Bidang Penjaminan Mutu Pendidikan Dr Noor Widijantoro MPd serta pejabat struktural lainnya.

Sarjilah mengungkapkan, kebijakan Kemdikbudristek dengan peluncuran merdeka belajar pada episode ke-19 tentang profil pendidikan, menjadi dasar untuk melakukan perencanaan berbasis data.

“Menindaklanjuti kebijakan dari Kemdikbudristek dan Ditjen Vokasi inilah, kami mohon izin kepada Disdikpora DIY untuk melakukan sosialisasi kepada satuan pendidikan di wilayah DIY,” imbuhnya.

Kegiatan itu akan dibarengkan dengan wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Bali. Kegiatan penjaminan mutu ini tidak difokukan pada bidang yang ada di sekolah, melainkan pembagian per wilayah.

“Dan BBPPMPV Seni dan Budaya mendapat tugas penjaminan mutu untuk semua SMK di wilayah DIY, Jateng dan Bali,” jelasnya.

SMK yang akan menjadi sasaran kegiatan Penjaminan Mutu di tiga provinsi itu total berjumlah 1.918 SMK, terdiri dadri 214 di wilayah DIY, 1.531 di Jateng dan 173 di Bali. Untuk sasaran pendampingan total sebanyak 1.112 sekolah, 314 sekolah di antaranya dilakukan secara luring.

Saat ditemui seusai menerima audiensi tersebut, Didik Wardoyo menjelaskan, permasalahan lulusan SMK di DIY yang dihadapi saat ini adalah masih rendahnya minat untuk bekerja di luar daerah maupun ke luar negeri.

“Kalau dari sisi skill, bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dengan dunia kerja. Tapi ada satu hal yang perlu kita perhatikan, yakni soft skill siswa, bagaimana siswa punya fighting spirit yang tinggi untuk keluar bekerja di luar DIY. Tidak hanya berorentasi di Yogya saja, tapi nasional. Jangan hanya berpikir lulusan Yogya hanya bekerja di Yogya saja,” tandasnya.

Didik Wardoyo kemudian memberikan bukti masih rendahnya minat lulusan SMK DIY untuk bekerja ke luar.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB