YOGYA, KRJOGJA.Com - Komisi II DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke Sekolah Tinggi Pertanahan Negara (STPN) Yogyakarta, Rabu (23/3/2022). Dalam kunjungan itu, para anggota berharap STPN yang memiliki banyak fasilitas bisa lebih baik dan lulusannya bisa ikut berperan dalam memberantas mafia tanah.
Harapan anggota Komisi II tersebut mengemuka saat digelarnya dialog dengan pengelola STPN di aula setempat. Rombongan anggota DPR tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dr H Syamsurizal SE MM dengan dihadiri Ketua STPN Yogyakarta, Dr Ir Senthot Sudirman. Staf Ahli Menteri ATR/BPN Yagus Suyadi dan Kepala Kanwil BPN
DIY, Suwito.
Anggota Komisi II, KH Aus Hidayat Nur mengungkapkan, banyaknya mafia tanah sudah meresahkan. Karena itu pihaknya berharap lulusan STPN mendatang, mampu berperan dalam memberantas praktik mafia tanah tersebut. Karena itu, pihaknya berharap materi kuliah yang diberikan, juga diisi tentang pengetahuan yang terkait penegakan hukum di
bidang pertanahan.
Ke depan, dalam upaya memperkuat sumber daya manusia aparatur bidang pertanahan, hendaknya pengajar di STPN banyak disekolahkan ke jenjang S2 dan S3. Kalau perlu dikirim ke luar negeri.
Sedangkan anggota lainnya Mahmud Bilaludin yang berasal dari Yogyakarta, merasa STPN ini
belum banyak dikenal masyarakat, termasuk di Yogyakarta. Karena itu, perlu diupayakan agar sekolah
yang bagus ini bisa dikenal sehingga lebih banyak peminatnya. "Pamornya harus ditingkatkan," ujar Bilaludin.
Dalam kesempatan itu, pihak STPN menjelaskan sejumlah pertanyaan dari anggota Komisi II DPR RI.
Dr Senthot mengemukakan, posisi kelembagaan STPN saat ini masih sebagai sekolah tinggi, belum sebagai politeknik. Sehingga STPN masih punya pekerjaan rumah untuk bertransformasi dari bentuk
sekolah tinggi menuju politeknik. Hal ini penting karena memang berkait dengan karakteristik pendidikan tinggi vakasional yang dijalankan STPN. (Jon)-f