yogyakarta

Vaksinasi Booster Digencarkan, Masyarakat Jangan Abaikan Prokes

Senin, 31 Januari 2022 | 05:30 WIB
Ilustrasi

YOGYA, KRJOGJA.com - Meski pemerintah terus mengencarkan vaksinasi booster, penegakan protokol kesehatan (Prokes) harus dilakukan secara ketat dan disiplin. Masuknya varian Omicron di sejumlah daerah di Indonesia tidak boleh diabaikan, karena bisa memicu terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

"Sektor pariwisata sudah kembali menggeliat dan terjadi peningkatan mobilitas masyarakat. Oleh karenanya pengelola destinasi wajib meningkatkan kedisiplinan terhadap penegakan prokes. Begitu pula dengan keberadaan aplikasi PeduliLindungi harus dimanfaatkan secara optimal, jangan sekadar jadi formalitas," kata pengamat pariwisata dari Akademi Pariwisata Stipary Yogyakarta, Suharto MPar di Yogyakarta, Sabtu (29/1/2022).

Suharto mengatakan, keputusan pemerintah untuk menggencarkan vaksinasi termasuk untuk dosis ketiga (booster) merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran Omicron. Menurutnya, pelaku wisata bisa masuk dalam kelompok prioritas penerima booster karena selain mobilitasnya cukup tinggi, mereka menjadi garda terdepan dalam pemulihan sektor pariwisata di Indonesia.

"Meningkatnya mobilitas masyarakat idealnya menjadikan masyarakat semakin disiplin dalam penegakkan. Bukan sebaliknya bersikap masa bodoh dan mengabaikan Prokes," ujar Suharto.

Juru Bicara (Jubir) Pemda DIY untuk penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih melaporkan kasus konfirmasi positif harian Covid-19 di DIY bertambah 53 kasus sehingga total 157.334 kasus pada Sabtu (29/1/2022). Rerata kasus positif harian mencapai 0,55 persen dengan jumlah kasus aktif mencapai 292 kasus. "Riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 yang baru tersebut 38 kasus berasal dari tracing kontak positif dan 15 kasus periksa mandiri," ujarnya.

Berty mengatakan angka kesembuhan bertambah sebanyak 9 kasus, dengan demikian total kasus kesembuhan di DIY mencapai 151.768 kasus. Sementara itu, pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di DIY mengalami penambahan 1 kasus sehingga total meninggal 5.274 kasus.

"Jumlah orang yang diperiksa sampelnya di DIY sebanyak 9.555 orang. Case recovery rate (CRR) atau tingkat kesembuhan sebanyak 96,46 persen dan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3,35 persen di DIY," paparnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY ini menyampaikan jumlah ketersediaan Tempat Tidur (TT) di 27 RS Rujukan Covid-19 mencapai 1.285 bed. Jumlah ketersediaan tempat tidur critical mencapai 141 bed dan terpakai 6 bed, sedangkan jumlah ketersediaan tempat tidur non critical mencapai 1.144 bed dan terpakai 178bed.

"Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) RS Rujukan di DIY total di kisaran 1,77 persen dengan rincian BOR Isolasi mencapai 1,57 persen dan BOR ICU mencapai 4,25 persen," imbuh Berty. (Ria/Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB