yogyakarta

Hapus Kesan Kuno, Duta Museum Ikut Promosikan Wajah Baru Museum Yogyakarta

Jumat, 28 Januari 2022 | 06:48 WIB
Suasana safari museum

YOGYA, Jogjaaja.com - Minat generasi muda terhadap museum yang menjadi tempat ilmu pengetahuan semakin memudar.Karena itu, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Seksi Permuseuman melakukan kegiatan Safari Permuseuman dengan sasaran sekolah-sekolah di wilayah Yogyakarta.

Episode pertama yang menjadi awalan dari rangkaian safari permuseuman di tahun 2022 berlangsung di SMK Negeri 2 Yogyakarta, Kamis (27/1/2022). Tema 'Wajah Baru Museum' diusung dalam kegiatan tersebut, dengan harapan stigma usang yang ada di museum perlahan bisa luntur.

Staf Analisis Pemasaran Museum Taman Pintar Kota Yogyakarta, Agus Budi yang didapuk sebagai satu di antara narasumber mengatakan untuk menarik minat masyarakat khususnya generasi milenial museum di Yogyakarta memang wajib berbenah dengan menampilkan wajah barunya.

"Mau tidak mau, peraga museum harus berbasis tekonologi, supaya lebih interaktif. Meski benda di museum tidak bisa dipegang, interaksi harus tercipta," terangnya.

Dia mengakui butuh effort untuk meningkatkan minat kalangan muda-mudi terhadap museum. Terlebih, di tengah perkembangan teknologi informasi yang kini begitu masif.

"Butuh kerja keras dari seluruh pengelola museum guna mendekatkan diri pada mereka. Saya kira museum harus belajar banyak itu, ya, bagaimana interaksi dengan pengunjung bisa lebih dibangun, melalui peraga yang ditunjang teknologi," cetus Budi.

Tapi, kata Budi paradigma museum di Yogyakarta sekarang sudah ke arah sana. "Saya melihat revitalisasi Museum Vredeburg itu keren. Begitu juga dengan Museum TNI AD, lalu Museum Sonobudoyo, luar biasa semua itu," imbuhnya.

Sementara itu, Duta Museum Kotagede, Kota Yogyakarta Ramdani Rachmat mengatakan, safari digelar di sekolah-sekolah, dengan harapan, sanggup mengenalkan betapa asyiknya museum di Yogyakarta untuk dikunjungi.

Apaagi, kata pemuda 23 tahun itu menuturkan, sebagai daerah dengan jumlah museum terbanyak kedua di tanah air, Yogyakarta jelas memiliki potensi luar biasa, untuk dikulik anak-anak muda.

"Museum di Yogyakarta sudah mengikuti passion kita kemana, semua ada. Misal, kita tertarik dunia militer, mau angkatan darat, udara, laut, semua ada museumnya. Ini kan hebat, harus dimaksimalkan," pungkasnya.

Safari episode pertama ini hanyalah awal dari rangkaian Safari Permuseuman di tahun 2022 yang bersumber pada Dana Keistimewaan DIY. Akan ada lima episode Safari lain yang dilaksanakan pada bulan Maret, Mei, Juli, September, dan November dengan partisipan yang lebih bervariatif dan menjangkau lebih banyak masyarakat luas.

Harapannya kondisi pandemi ini berangsur-angsur membaik dan tidak membatasi kreatifitas Duta Museum untuk mempromosikan museum di DIY. (*)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB