YOGYA, KRJOGJA.com - Panglima TNI, Jendral Andika Perkasa bertandang ke kantor Gubernur DIY untuk menemui Sri Sultan HB X, Jumat (31/12/2021) petang. Kurang lebih 3,5 jam, Andika berada di kantor Sultan dan mengobrol secara tertutup.
Usai pertemuan, Andika mengatakan sengaja datang untuk bersilaturahmi sekaligus sowan pada Sri Sultan HB X. Menurut dia, sosok Sultan yang merupakan salah satu negarawan senior memiliki banyak pengalaman yang ingin didengarkan dan dipelajari.
“Tadi saya mengobrol biasa dengan Sultan, saya banyak mendengarkan pengalaman beliau dalam banyak hal. Saya ingin belajar karena pengalaman beliau sangat banyak dan bertanya banyak hal. Bukan hanya tentang pandemi namun justru pengalaman beliau sebagai senior,†ungkap Andika.
Jendral Andika mengaku dari pertemuan 3,5 jam dengan Sultan ia mendapatkan banyak hal meski enggan menyebutkan secara detail. Ia pun menyampaikan harapan agar di tahun 2022, TNI secara keseluruhan lebih baik dalam kinerjanya.
“Semua hal tadi dibicarakan, banyak hal dan pelajaran yang saya petik. Tahun baru, pasti semua berharap tahun 2022 harusnya lebih bagus. Dari segi saya sebagai Panglima TNI, kita berharap kinerja TNI semakin baik di tahun 2022,†tandas Andika.
Sementara, Sultan menyampaikan bahwa perbincangan hangat tercipta di sepanjang sore. Sultan mengungkap pembicaraan yang terbangun yakni mulai jokes atau gurauan, tentang rumah tangga hingga kebudayaan.
“Hari ini kita sama-sama cari pengalaman dan bertukar pengalaman di dalam proses itu saja, dari pengalaman yang ada ya joke ya bisa, rumah tangga ya bisa, budaya ya bisa. Semua aspek yang bisa kita ngobrol untuk menghilangkan beban stres. Ini Jumat tidak ada acara, untung tidak sampai malam. Saya biasanya kalau begini sampai jam 1 malam, jadi biasa saja,†tandas Sultan.
Dalam perbincangan, Sultan juga mengatakan bahwa keamanan DIY relatif baik sampai saat ini. Adanya gangguan keamanan seperti klithih pun menurut dia sudah ditangani dengan maksimal oleh penegak hukum.
“Jadi seperti pernyataan saya kemarin seperti klithih kan sudah saya jawab, sudah ditangkap pelakunya. Mungkin ini by desain, agar klithih dibicarakan terus dan menjadi Jogja tidak aman begitu. Toh yang melakukan sudah ditangkap, ya sudah selesai persoalan,†pungkas Sultan. (Fxh)