yogyakarta

Antisipasi Lonjakan Harga, TPID DIY Fokus Mengacu Pada Prinsip 4K

Selasa, 14 Desember 2021 | 20:50 WIB
Ilustrasi

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah memastikan kesiapan pasokan kebutuhan bahan pangan mencukupi, bahkan beberapa dilaporkan surplus menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Selain itu, TPID DIY pun melakukan antisipasi apabila terjadi kenaikan harga yang berlebihan atau gejolak harga dengan fokus mengacu pada prinsip 4K yaitu Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif.

Kepala Biro Administrasi Perekonomian dan SDA Setda DIY Yuna Pancawati mengatakan berdasarkan data ketersediaan komoditas bahan pangan yang dihimpun dilaporkan stoknya mencukupi bagi kebutuhan masyarakat DIY selama Nataru. Seperti yang dilaporkan Bulog Kanwil DIY stok beras mencapai 47.055 ton, gula pasir 271 ton, minyak goreng 1.000 liter, tepung terigu 3.954 ton dan daging kerbau beku 12 ton per 9 Desember 2021.

"Beberapa komoditas kebutuhan bahan pokok di DIY pun tercatat surplus seperti beras, jagung, bawang merah, cabai, bawang putih, gula pasir, minyak goreng, daging ayam maupun daging sapi per 6 Desember 2021. Neraca ketersediaan kebutuhan bahan pokok ini diambil dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kabupaten/Kota maupun Bulog," papanya di Komplek Kepatihan, Selasa (14/12/2021).

Yuna menegaskan beberapa permasalahan yang perlu diantisipasi jelang Nataru seperti melonjaknya wisatawan atau pemudik Nataru, peningkatan permintaan pasokan kebutuhan bahan pokok dan penting masyarakat atau rumah makan. Selain itu, meningkatnya kebutuhan konsumsi elpiji dan bahan bakar minyak, kendala musim hujan hingga informasi kegiatan operasi pasar kurang tersampaikan sehingga serapan kurang optimal.

"Isu strategisnya kenaikan harga minyak goreng curah atau kemasan akibat pengaruh kenaikan harga minyak sawit mentah dunia atau CPO hingga saat ini. Seiring meningkatnya permintaan, maka perlu diwaspadai bertambahnya kebutuhan elpiji 3 Kg maupun telur ayam," tambahnya.

TPID DIY dalam hal ini melakukan beberapa upaya guna memastikan inflasi tetap terkendali seperti memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan masyarakat dan melakukan pemantauan atau monitoring harga rutin. Kemudian memastikan keterjangkauan harga hingga kelancaran distribusi komoditi bahan pangan dan penting yang menjadi kebutuhan masyarakat.

"Secara umum dari sisi pasokan atau stoknya mencukupi kebutuhan masyarakat dan distribusinya lancar sejauh ini. Jika terjadi kenaikan harga dipastikan masih dalam batas kewajaran alias tidak melebihi harga acuan yang ditetapkan pemerintah. Sehingga masyarakat DIY tidak perlu khawatir akan terjadi gejolak harga atau kelangkaan komoditi pangan memasuki Nataru nantinya," pungkas Yuna. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB