YOGYA, KRJOGJA.com - Meski Pemerintah Pusat membatalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di semua provinsi, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY tetap berupaya menegakkan protokol kesehatan secara ketat menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini.
Selain menggencarkan pengawasan di destinasi wisata maupun tempat publik, Satpol PP DIY juga meminta masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan serta mengedepankan penegakan prokes. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 pada masa Nataru.
"Memang dampak dari pembatalan kebijakan PPKM Level 3 saat ini belum begitu dirasakan. Namun diprediksi kebijakan itu akan berdampak pada meningkatnya wisatawan ke DIY pada 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 mendatang," kata Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmat di Yogyakarta, Sabtu (11/12/2021).
Noviar mengatakan, guna mengoptimalkan pelayanan dan mengantisipasi adanya penularan Covid-19, pengawasan akan dilakukan dengan memperketat protokol kesehatan dan menambah jumlah personel menjadi 598 orang dalam sehari. Sedangkan dari pengawasan yang dilakukan Satpol PP saat ini, diakui ditemukan banyak pelanggaran terutama terkait kerumunan dan jaga jarak.
"Untuk mencegah kenaikan kasus pada masa Nataru, kami terus melakukan pengetatan dan pengawasan terkait dengan penegakan prokes. Memang kasus Covid-19 sudah mulai melandai, tapi masyarakat termasuk wisatawan tidak boleh mengabaikan prokes. Apalagi saat ini sudah dilakukan pelonggaran di sejumlah tempat yang berdampak pada kenaikan mobilitas masyarakat," terang Noviar.
Menurut Kabag Humas Biro Umum, Humas dan Protokol (UHP) Setda DIY Ditya Nanaryo Aji, kasus konfirmasi positif harian di DIY bertambah 18 kasus menjadi 156.910 kasus pada Sabtu (11/12/2021). Angka kesembuhan bertambah 29 menjadi 151.273 kasus dan pasien meninggal tidak mengalami penambahan sehingga tetap 5.265 kasus.
Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito kembali mengingatkan masyarakat terkait situasi bencana terkini di tengah masa pandemi. Masyarakat diminta senantiasa berhati-hati dalam beraktivitas.
"Mengingat adanya risiko bencana alam di akhir tahun 2021, untuk itu saya minta demi keselamatan masyarakat luas, agar setiap dari kita memantau situasi terkini terkait potensi bencana," pesan Wiku.
Untuk memantau situasi perkembangan terkini, ada baiknya masyarakat mengunjungi sejumlah website resmi milik Pemerintah. Website-website tersebut menyajikan informasi berupa dashboard yang memuat informasi terkait kebencanaan di berbagai daerah di Indonesia.
Di antaranya, masyarakat dapat mengunjungi website milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di alamat: bnpb.go.id, milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika di alamat: bmkg.go.id, dan milik Kementerian Energi Dan Sumberdaya Mineral di alamat: esdm.go.id.
"Dengan kita mengetahui update situasi terkini, maka kita bisa meminimalisasi dampak negatif dari bencana semaksimal mungkin," kata Wiku.(Ria/Ira/San)