yogyakarta

Waspada Lonjakan Covid-19, Pemda DIY Simpan Cadangan 94 Ton Oksigen Cair di Cilegon

Minggu, 21 November 2021 | 17:17 WIB
Gas cair. (dok wikipedia)

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY tidak mengendorkan perhatian alias senantiasa waspada kemungkinan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 karena banyak orang berkerumun jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

Hal tersebut diwujudkan dengan kesiapan layanan apabila terjadi kenaikan kasus Covid-19 baik dari sisi ketersediaan oksigen, tempat tidur, alat-alat kesehatan pendukung hingga tenaga kesehatan (nakes). Bahkan 27 Rumah Sakit (RS) Rujukan Covid-19 di DIY diminta tidak mengalihkan layananan pandemi Covid-19 dan telah mempersiapkan cadangan oksigen cair atau liquid setidaknya 94 ton  yang disimpan di Cilegon.

"Untuk oksigen, kita ini sudah punya produksi oksigen sendiri. Sedangkan Satgas Oksigen DIY masih punya simpanan oksigen cair sebesar 94 ton dan telah berkoordinasi dengan Rumah Sakit (RS) Rujukan Covid-19 di DIY belum lama ini," katan Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji kepada KR, Minggu (21/11/2021).

Baskara Aji menyampaikan sebanyak 27 RS Rujukan Covid-19 melaporkan ketersediaan oksigen cair maupun oksigen gasnya sangat mencukupi saat ini. Tidak jauh berbeda, keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di RS RS Rujukan Covid-19 di DIY pun sangat mencukupi sejauh ini.

"Jadi tidak perlu khawatir ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19 sangat mencukupi. Meski BOR RS Rujukan di DIY sangat cukup, namun saya tetap meminta RS jangan mengalihkan bed pasien Covid-19 tersebut secara keseluruhan bagi bed pasien reguler. Harus tetap ada layanan bed Covid-19, alat-alat pendukung hingga tenaga nakes-nya di 27 RS Rujukan Covid-19," papar Mantan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY ini.

Ketua Satgas Oksigen DIY Tri Saktiyana menyatakan ketersediaan oksigen di RS Rujukan DIY sangat cukup baik yang cair maupun gas di tabung sejauh ini. Pasokan oksigen cair dari vendor-vendor sangat lancar, bahkan Pemda DIY masih memiliki cadangan atau simpanan oksigen jika terjadi lonjakan kasus virus Korona gelombang berikutnya.

"Kita masih punya simpanan oksigen sekitar 94 ton apabila terjadi kondisi sesuatu yang mendesak dan khusus yang disimpan di Cilegon. Oksigen ini bisa didatangkan dalam waktu 36 jam alias tidak sampai dua hari bisa tiba di DIY," ujarnya.

Tri Saktiyana mengaku dari hasil laporan RS Rujukan di DIY, kebutuhan oksigen sekarang justru lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi. Sebab kasus positif Covid-19 di DIY terus atau lebih banyak mengalami penurunan sehingga kebutuhan oksigennya lebih rendah. Sebelumnya, pihak RS Rujukan Covid-19 di DIY harus memiliki setidaknya rata-rata 60 persen ketersediaan oksigen, namun ketersediaannya rata-ratanya mencapai 80 persen.

"Kita punya produksi oksigen sendiri dengan total tiga unit generator oksigen. Hanya satu unit generator oksigen yang dioperasikan saja sudah mencukup sekarang ini," tandas Asekda Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY ini.

Pemda DIY juga telah memiliki oksigen generator di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) di bawah koordinasi Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) DIY. Sentra oksigen ini setiap harinya dapat melayani sekitar 350 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik.

Selain sentra oksigen terpusat di BPPTG tersebut, beberapa RSUD telah memiliki generator oksigen secara mandiri. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB