yogyakarta

Dasar Pembuatan Kebijakan Pimpinan, Diskominfo DIY Matangkan dan Perkuat Jogja Center

Senin, 11 Oktober 2021 | 14:37 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY terus berupaya memperkuat Jogja Center dengan meningkatkan kolaborasi antar wilayah dan integrasi data Jogja Center yang tidak lain merupakan perwujudan dari Jogja Smart Province (JSP) ini diharapkan menjadi platform data yang berkelanjutan secara terus menerus dengan data terbaru, terintegrasi dan analisisnya lebih ke banyak hal. Dengan demikian, kebijakan Pemda DIY bisa didasarkan pada data alias kualitas dasar sehingga kebijakan apapun yang diambil khususnya dalam menentukan perencanaan arah pembangunan daerah benar-benar berdasarkan data.

Kepala Bidang (Kabid) Keamanan Informasi dan Persandian Diskominfo DIY Sayuri Egaravanda menyampaikan Jogja Center merupakan wujud dari amanat JSP, sehingga jika ingin melakukan sebuah integrasi, tidak serta merta menyatukan aplikasinya tetapi yang paling penting data-data tersebut bisa terkumpul pada suatu tempat. Kemudian bisa dimanfaatkan untuk sebuah proses perencanaan dan pada akhirnya bisa membantu dalam proses pembuatan kebijakan pimpinan.

" Dalam proses integrasinya, kami mengumpulkan data-data dari berbagai sumber yang difasilitasi oleh jaringan Pemda DIY semisal terkait data visual dari CCTV, data-data kesehatan, ekonomi, transportasi dan sebagainya yang berasal dari OPD DIY. Data ini tidak hanya berdiri sendiri, tetapi dilengkapi data-data yang sifatnya non pemerintah, semisal data dari media sosial, transaksi e-commerce, operator seluler dan sebagainya," tutur Sari, Senin (11/10/2021).

Sari mengatakan Jogja Center dibagi menjadi dua bagian yaitu sebagai decision support system bagi pimpinan dan proses data untuk analitik. Mekanisme dimulai dengan mengumpulkan berbagai sumber data baik internal maupun eksternal dalam sebuah Big Data kemudian dilakukan proses visualisasi . Tahapan berikutnya setelah ada analisis dan directory analisis, pihaknya menggunakan data-data tersebut untuk knowledge management guna melengkapi sumber-sumber pengetahuan di Pemda DIY.

" Jadi ketika suatu saat menemukan data yang sama dan berulang itu sudah ada rujukannya. Ujung dari semua ini adalah guna memudahkan pimpinan dalam membuat kebijakan dengan menyusun policy brief berbasis data yang akan menghasilkan kebijakan  terkait topik tertentu," tandasnya,

Ada tiga bagian besar dalam Jogja Center yang dikembangkan kolaborasinya bersama stakeholder baik Pemda maupun Pemkab/Pemkot serta unsur Pentahelix seperti akademisi, pelaku bisnis, komunitas dan pemerintah yang bisa menyetor sekaligus memanfaatkan data. Namun masih terjadi kesalahpahaman terkait Jogja Center, karena ini adalah aplikasi internal Pemda DIY yang diakses secara terbatas alias dashboard pimpinan tidak diakses umum.

" Jogja Center memang khusus diperuntukkan bagi pimpinan untuk kemudian dalam berproses membuat kebijakan. Selama ini yang meggunakan Jogja Center adalah internal dari pimpinan," imbuh Sari.

Selanjutnya, Sari mengungkapkan Jogja Center ini akan dibuatkan kanal khusus untuk mengakses data-data riset dan penelitian sehingga ada model kolaboratif analitik. Dalam hal ini, yang melakukan analisis tidak hanya pemerintah bisa dibantu dari akademisi atau pihak lain. Dalam kolaboratif analitik ini, pihaknya bisa melakukan sharing dan kolaborasi data, atau melakukan publikasi policy brief, mengembangakan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sebagainya serta menjalin kerjasama dengan OPD yang lain.

" Pemda DIY juga tengah berproses berkolaborasi dengan Pemkab/Pemkot terkait data-data seperti vaksinasi Covid-19 yang dikelola dan diintegrasikan dengan data Pemerintah Pusat. Diskominfo DIY menyiapkan dashboard khusus bagi Pemkab/Pemkot untuk bisa memantau data-data tersebut sehingga ada kerjasama timbal balik serta perlu kesadaran banyak pihak dalam mewujudkan Jogja Center," terangnya. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB