yogyakarta

BPNB DIY Adakan 'Jejak Tradisi Budaya' Tahun 2021

Selasa, 28 September 2021 | 19:27 WIB
Peserta Jejak Tradisi Budaya di DIY mengikuti pre test secara luring. (devid permana)

YOGYA, KRJOGJA.com - Balai Pelestari Nilai Budaya (BPNB) DIY mengadakan kegiatan Jejak Tradisi Budaya 2021 bertema 'Remaja Membangun Desa Melalui Kebudayaan' yang digelar secara luring dan daring, 27-29 September 2021. Pesertanya adalah siswa-siswi SMA/SMK sederajat berprestasi, terdiri utusan DIY (20 orang), Jawa Tengah (30 orang) dan Jawa Timur (30 orang).

Kepala BPNB DIY Dwi Ratna Nurhajarini mengatakan, peserta dari DIY mengikuti kegiatan secara tatap muka (luring) di Hotel Porta Yogyakarta. Sedangkan peserta utusan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur mengikuti secara daring.

"Jejak Tradisi Budaya memberikan ruang bagi para remaja turut serta berperan dalam memajukan kebudayaan melalui karya tulis ilmiah populer yang mengangkat kebudayaan yang ada di daerahnya masing-masing," kata Dwi Ratna disela acara pembukaan Jejak Tradisi Budaya, Senin (27/9/2021).

Kasubag TU BPNB DIY Ernawati Purwaningsih menambahkan, rankaian kegiatan Jejak Tradisi Budaya meliputi pre test, pembekalan materi, kunjungan secara virtual ke objek yang telah ditentukan, dilanjutkan diskusi peserta dengan narasumber, perbaikan karya tulis ilmiah populer sebagai bahan penilaian kejuaraan dan post test bagi para peserta.

Adapun visitasi secara virtual di 4 lokasi, yaitu Kampung Dolanan Anak di Desa Pandes Panggungharjo Bantul, Kampung Jamu Kiringan Bantul, Kampung Batik Laweyan Solo Jawa Tengah dan Kampung Getuk Godok Magelang Jawa Tengah.

"Peserta dengan karya tulis ilmiah terbaik akan diminta untuk mempresentasikan karya tulisnya dan bagi para juara akan mendapat apresiasi/hadiah," kata Erna.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi yang membuka Jejak Tradisi Budaya 2021 secara daring mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, dengan mengikuti kegiatan ini para peserta/siswa akan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam tentang warisan budaya tak benda.

Selain itu meningkatkan kemampuan menulis karya tulis ilmiah populer mengenai budaya yang ada di desa atau kampungnya sebagai bagian dari peran aktif remaja turut serta memajukan kebudayaan.

"Luaran dari kegiatan ini yaitu terdokumentasikannya karya budaya dalam bentuk film dan karya tulis ilmiah populer dapat digunakan sebagai data budaya daerah," katanya. (Dev)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB