YOGYA, KRJOGJA.com - Pengukuhan Pengurus Pusat (PP) Perkumpulan Keluarga Besar Tamansiswa (PKBTS) dan pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) berlangsung di Balai Persatuan Tamansiswa, Jalan Tamansiswa 25, Minggu (19/09/2021).
Pengukuhan dan pembukaan kegiatan secara daring tersebut dilakukan oleh Ki Prof Sri Edi Swasono selaku Ketua Umum Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa (MLTS). Sebelumnya, Ki Dr drh HM Munawaroh MM selaku Ketua Umum PKBTS memberi pengantar kegiatan tersebut sekaligus menyampaikan program kerja PP-PKBTS periode 2021 -2026.
Ki Prof Sri Edi Swasono dalam pembukaan antara lain mengatakan, PKBTS dengan MLTS harus bersinergi dan berbagi tugas. "Menjelang 100 tahun atau 1 abad Tamansiswa tahun 2022 nanti, Tamansiswa tidak boleh lengah dengan bela negara," katanya.
Sri Edi menyebut belajar merdeka, bukan hanya merdeka belajar. "Belajar merdeka berarti harus mandiri dalam konteks nasionalisme," katanya.
Selain itu, bagi Tamansiswa sendiri dalam hal ini PKBTS melakukan kadarisasi. "Jangan lupakan kaderisasi. Lembaga apapun kalau ingin tetap berdiri kokoh dan berkembang lakukan kaderisasi sebaik mungkin," ujarnya.
Saat ini, Tamansiswa membutuhkan kader yang cekatan, kreatif dan adaptatif dengan perubahan zamannya. "Jangan antiperubahan, antilah pada kemunduran." tandasnya mengingatkan.
Sedangkan Ki Dr drh Munawaroh MM, Ketua Umum PKBTS menjawab pertanyaan KRJogja.com menegaskan, menjelang 100 tahun, Tamansiswa tidak boleh bangkrut harus bangkit. "Tamansiswa tidak boleh bangkrut dengan kekuatan alumni harus bangkit.
Alumni itu menjadi dorongan jadi perguruan yang besar. Tamansiswa itu memiliki kekuatan besar seperti raksasa. Sekarang ini saatnya membangunkan raksasa yang sedang tidur," katanya.
Diakui Munawaroh, Tamansiswa sempat vakum karena kekurangan 3M (Man/manusia, Managemen dan Money). Dijelaskan, man atau manusia karena terlambat melakukan kaderisasi.
"Managemen Tamansiswa harus menjadi organisasi terbuka, modern dan memiliki money/uang yang besar. Tamansiswa harus berjuang bekerja keras untuk menghasilkan uang, membesarkan perguruan," katanya.
Ditegaskan Munawaroh, menjelang 100 tahun atau 1 abad, berbagai lini organisasi Tamansiswa terus bergerak, misalnya menyiapkan orangtua asuh, menggalang donatur tetap serta akan menerbitkan 100 Tahun Tamansiswa bangkit. (Jay)