yogyakarta

Minta Wisata DIY Segera Dibuka, Tur Guide: Kami Siap Minta Tamu Tinggal di Hotel Kalau Tak Mau Pakai Masker

Selasa, 14 September 2021 | 16:17 WIB
Warga ketika mengadu ke DPRD DIY minta pariwisata dibuka (Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com - Belasan warga dari berbagai latarbelakang profesi kembali mendatangi DPRD DIY, Selasa (14/9/2021) siang. Mereka mengadukan nasib yang tak kunjung jelas karena tertutupnya akses pariwisata Yogyakarta lantaran kebijakan PPKM.

Sebelumnya, elemen warga sempat bersitegang dengan komunitas Malioboro. Terjadi selisih pendapat karena warga yang hadir bersama para buruh membawa mobil dengan soundsystem layaknya hendak berunjukrasa meski keributan tak berlanjut dan warga diterima berdiskusi dengan dewan.

Dani Eko Wiyono, Ketua SBSI Yogyakarta, mengaku sangat lelah berulang kali datang ke DPRD DIY menyuarakan aspirasi namun tak kunjung mendapatkan solusi atas permasalahan. Para buruh dan warga dari berbagai latarbelakang profesi pun meminta agar PPKM diturunkan dan pariwisata Yogyakarta segera dibuka.

“Kami ke sini terus capek tidak ada keputusan. Ujung-ujungnya pusat lagi. Kami minta DIY ini berani mengeluarkan pernyataan tegas terkait pembukaan wisata. Mengapa tidak berani demikian? Kalau kami harus datang menyembah kaki ke bapak-bapak ibu dinas, maka saya siap,” ungkap Dani di depan forum.

Asep Bejo, seorang Tur Guide, yang juga hadir dalam audiensi menceritakan kondisi yang kini harus dihadapi pasca ditutupnya akses pariwisata. Mereka tak lagi bisa bekerja, kesulitan mendapat pekerjaan baru dan dampaknya dirasakan keluarga.

“Ini terus terang dampak kondisi saat ini pelaku wisata bisa dibilang sudah kepayahan. Mencoba alih profesipun di lapangan tak ada lowongan kerja. Kami butuh solusi dari dewan untuk kami bergerak menghidupi anak istri. Mungkin kalau bapak-bapak dewan atau dinas setiap bulan menerima gaji tapi kami di lapangan,” ungkapnya.

Asep Bejo pun menyampaikan aspirasi agar objek wisata DIY segera dibuka untuk wisatawan. Pelaku wisata pun mengaku siap menerapkan aturan protokol kesehatan untuk memastikan tidak ada penularan virus.

“Kami sebelum guiding senantiasa mengingatkan selalu pakai masker, kalau tidak mau pakai masker kami tegas, persilahkan tinggal di hotel. Jadi kalau tidak mau silahkan tinggal di hotel. Kami yakin Yogya kota santun dan ramah sehingga pelaku pariwisata bisa memperlihatkan perilaku santun. Tolong masuk Jogja tanpa syarat sehingga orang tidak takut ke sini,” lanjutnya.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, yang menemui warga mengaku siap berkirim surat ke pemerintah pusat untuk segera meminta evaluasi status PPKM termasuk pembukaan pariwisata. Huda mengaku, aspirasi warga sejalan dengan sikap DPRD DIY yang mengerti betul situasi kondisi Yogyakarta saat ini.

“Kami tidak ingin wisata dibuka namun tutup lagi karena Covid naik lagi. Kalau buka, harus dibuka terus, bukan buka karena terpaksa. Tadi dikatakan, yang tidak masker tinggal hotel, ini keras yang kami apresiasi teman-teman. Pelaku wisata berarti sudah taat prokes. Karena kalau tidak taat pasti akan bumerang untuk mereka. Kami sudau usulkan tolong PPKM diturunkan, wisata buka lagi. Kami akan bereskan vaksinasi dan prokes. Ini kita satu suara, kami minta pekan depan bisa dibuka. Ini surat kami ke kementrian dan kami akan share pada teman-teman agar kami tidak dikira bohong,” tegas Huda. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB