yogyakarta

Sambil Bersepeda, Anak Muda Yogya Berbagi 1.000 Nasi Kuning untuk Warga di Momen Hari Merdeka

Rabu, 18 Agustus 2021 | 10:10 WIB
Aksi berbagi 1000 nasi kuning di Yogyakarta (dok Reza F/Nasi Estafet Jogja)

YOGYA, KRJOGJA.com - Hari Kemerdekaan RI ke-76 dimaknai dengan cara beragam oleh masyarakat. Ungkapan satir merayakan Kemerdekaan dengan lomba bertahan hidup muncul begitu masif tahun 2021 ini, di saat pandemi belum juga usai mendera.

Tagar warga bantu warga pun mencuat, dengan luar biasa menjadi inspirasi, implementasi semangat gotong-royong yang memang sudah jadi budaya. Di Yogyakarta, beberapa komunitas anak muda memilih menyisihkan waktu, tenaga dan materi untuk berbagi makanan pada sesama dengan bersepeda keliling kota.

Anak-anak muda itu berasal dari komunitas Nasi Estafet Jogja, yang sejak dua tahun terakhir bergerak membantu sesama lewat etalase makanan gratis di beberapa sudut Yogyakarta. Di momentum Hari Kemerdekaan, mereka mendapatkan amanah 1.000 nasi kuning dan air mineral dari atlet-atlet nasi estafet (sebutan untuk donatur).

Adhit Dibyandaru, founder Nasi Estafer Jogja lantas memunculkan ide berbagi sambil bersepeda di momen hari Kemerdekaan. Bersama rekan di Nasi Estafet, Zakie Prima Yotanda, mereka bergerak menggandeng beberapa komunitas pesepeda seperti Kalcer.cc dan Demakijo.cc.

“Kemarin kami bergerak seharian, bersepeda membagikan 1000 nasi kuning kepada masyarakat yang membutuhkan di jalanan. Kami jangkau ruas-ruas jalan yang masih dibatasi seperti Tugu dan Malioboro. Kami berusaha berbagi kebahagiaan dengan sesama, melalui nasi kuning ini,” ungkap Adhit pada KRjogja.com, Rabu (18/8/2021).

Di jalanan, komunitas pesepeda ini membawa tas berisi nasi kuning di tiap sepedanya, lalu berhenti membagikan ketika melihat warga lain yang membutuhkan. Mereka berkeliling sejauh 23 kilometer memutari Kota Yogyakarta, membagikan nasi pada siapa saja yang menghendaki, merasakan kenikmatan bersentuhan dalam seporsi nasi kuning di momen Kemerdekaan RI ke-76.

“Ada yang kami berikan secara langsung, ada yang kami letakkan di etalase Nasi Estafet. Siapa saja boleh mengambil karena pasti yang mengambil itu membutuhkan, kami tidak pernah membatasi siapapun boleh mengisi, siapapun boleh mengambil,” sambung Adhit.

Gerak tim Nasi Estafet Jogja tidak hanya kali ini saja. Sebelumnya, sepanjang masa pandemi mereka tetap bergerak membuka lebar etalase-etalase nasi gratis di beberapa titik Yogyakarta.

Meski situasi sulit, nyatanya tetap banyak atlet nasi estafet yang berupaya membantu sesama, dengan segala daya upaya. Puluhan ribu nasi bungkus sudah dibagikan dan di sisi lain selalu banyak pula terisi di etalase.

“Ternyata gerakan ini meski kecil menurut kami, namun dampaknya bisa dirasakan masyarakat yang membutuhkan. Akhir-akhir sudah kami buat titik lokasi di google maps agar mempermudah jika ada Atlet Nasi Estafet yang memesan makanan atau minuman via ojol. Tapi tak sedikit juga yang mempercayakan amanah ini dengan bentuk uang yang nantinya kami masakkan dan salurkan sesuai permintaan etalase mana yang ingin diisi,” ungkap Zakie Prima menambahkan.

Komunitas Nasi Estafet Jogja berikrar, akan terus bergerak memfasilitasi siapa saja yang ingin ikut menjadi atlet berbagi. Etalase akan terus dibuka, untuk siapa saja yang membutuhkannya. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB