yogyakarta

Perjuangan Prajurit Bangun Talud Winongo Lindungi Warga Bugisan

Jumat, 16 Juli 2021 | 18:27 WIB
Prajurit dan masyarakat bergotong royong membangun talud yang dahulu merupakan gunungan sampah.

Warga Kampung Bugisan RT.31/RW.06 Patangpuluhan Wirobrajan Yogyakarta kini bisa bernafas lega. Rasa was-was tak lagi menghinggapi mereka terutama disaat hujan tiba. Talud kokoh yang dibangun para prajurit aman melindungi 10 kepala keluarga dari bahaya longsor yang setiap saat dapat sewaktu-waktu datang mengancam.

Anak sungai yang melintasi Bugisan merupakan percabangan dari Kali Winongo, salah satu sungai besar yang membelah di Kota Yogyakarta. Sepintas debit anak sungai ini tak begitu besar, namun jangan salah ketika hujan deras melanda aliran ini dapat melahirkan malapetaka.

Selain banjir besar, tanah di sekitar bantaran juga tak jarang longsor tergerus air. Warga di atas aliran anak sungai inilah merupakan orang pertama yang paling terancam nyawanya jika bencana alam itu benar-benar terjadi.

“Sering cemas, apalagi saat hujan turun. Bantaran sungai rawan longsor dan aliran sungai kadang terjadi kenaikan sehingga mengancam kami,” kata Siti Mardatun, salah seorang warga yang rumahnya tepat berada di atas bantaran.

Sebenarnya dulu talud ini pernah dibangun pemerintah daerah setempat, namun karena faktor usia maka lama kelamaan bangunan tersebut hancur juga. Yang ada kini hanyalah tinggal tanah bercampur tumpukan sampah menjadi dinding pembatas antara anak sungai dan rumah warga.

Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-111 Kodim Yogyakarta memberi secerca harapan bagi warga Bugisan. Talud yang selama didambakan warga akhirnya bisa terwujud dengan pembangunan yang dilakukan para prajurit.

Secara bahu membahu para prajurit TNI bersama angota Polri, pemerintah daerah dan masyarakat membangun talud sepanjang 33 meter tersebut. Agar kuat, talud sebangun setinggi 3 meter dengan ketebalan 1,25 meter.

Proyek pembangunan talud ini memang cukup berat. Dengan bekerja di tengah terik matahari saat musim kemarau semakin membuat para prajurit dan mesyarakat tertantang untuk terus bekerja guna menyelesaikan pembangunan ini.

Kemanunggalan antara TNI dan rakyat terlihat nyata dalam titik sasaran pengerjaan program ini. Semua berkumpul jadi satu memberikan pemikiran dan tenaganya tanpa memandang jarak diantara mereka.

Untuk memberi semangat bahkan Waaster Kasad Bidang Perencanaan dan Kemampuan Teritorial Mabes TNI AD, Brigjen TNI Sugiono menyempatkan diri meninjau langsung pembangunan talud tersebut. Selain itu jenderal bintang satu ini juga juga memberikan motivasi bagi para prajurit dan warga untuk terus manunggal dalam TMMD Reguler ke-111 Kodim 0734 Yogyakarta.

Kurang dari 30 hari pembangunan talud di Bugisan ini selesai dikerjakan. Masyarakat kini tak lagi cemas dan sekarang dapat tidur dengan nyenyak saat hujan turun tanpa harus mengkhawatirkan longsor yang bakal terjadi.

“Sekarang kondisinya jauh lebih baik dari sebelumnya. Kami sebagai rakyat kini benar-benar merasa terlidungi dengan adanya talud ini yang dikerjakan oleh bapak-bapak tentara,” ujar Siti Mardatun.

Hidup Berdampingan dengan Sungai

Ketua Ketua RT.31, Dariyo Gistanto mengungkapkan dahulu kawasan talud tak ubahnya seperti tempat pembuangan sampah. Bahkan sampah yang terbuang telah menggunung dan menimbulkan bau tidak sedap.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB