YOGYA, KRJOGJA.com - MICE merupakan kependekan dari Meeting (pertemuan), Incentive (bonus), Convention (pertemuan), Exhibition (pameran). Selanjutnya MICE dapat diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran.
Jadi MICE merupakan suatu kegiatan kepariwisataan yang aktifitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business, biasanya melibatkan sekelompok orang secara bersama-sama, rangkaian kegiatannya dalam bentuk meetings, incentive travels, conventions, congresses, conference dan exhibition.
Pengertain dan pembahasan MICE dari A sampai Z dibahas dalam buku yang berjudul “MICE: Sebuah Pengantar†yang disusun oleh Dr. Nining Yuniarti (Dosen STIPRAM Yogyakarta). Buku tersebut dibedah dalam webinar nasional yang diselenggarakan oleh STIPRAM Yogyakarta (Rabu, 14/07/21). Narasumber dalam webinar tersebut adalah Dr. Nining Yuniarti, SE, MM (penulis buku), sedangkan Dr. Tonny Hendratono, SE, MM (Direktur Pascasarjana STIPRAM) dan Dr. Y. Sri Susilo, SE, M.Si (Dosen FBE UAJY) selaku pembahas. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Bima Setya Nugraha, SH, M.Sc (Dosen STIPRAM).
“Dalam kondisi Pandemi Covid-19 ini aktivitas MICE terdampak secara nyataâ€, demikian tegas Dr. Suhendroyono, SH, MM, M.Par (Ketua STIPRAM) dalam sambutan pembukaan webinar.
Selanjutnya Suhendroyono menjelaskan pembatasan mobilitas menjadikan berbagai akvitas, termasuk kegiatan pertemuan, konferenesi dan pameran, diselenggrakan secara daring atau virtual. Kondisi tersebut menjadikan industri MICE terdampak karena aktivitas nyaris berhenti dan berakibat dampak pengganda terhadap ekonomi juga berkurang nyata.
“Event MICE mempunyai aktifitas turunan yang menjadikan berdampak nyata terhadap perekonomian. Kegiatan MICE berdampak langsung kepada bisnis perhotelan serta makanan minuman, di samping itu juga terkait dengan aktivitas usaha event organizer (EO), transportasi, perdagangan, hiburan, destinasi wisata, dan sebagainya," jelas Nining Yuniarti.