YOGYA, KRJOGJA.com - Kasus positif harian DIY terus naik hingga tembus 665, Minggu (20/6/2021). Dominasi kasus terjadi di Bantul, Sleman dan Gunungkidul sehingga zona merah dan oranye kini mengalami penambahan signifikan.
Zona merah dari sebelumnya 4 kini bertambah menjadi 19 sementara zona oranye naik menjadi 64. Hal tersebut disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X seusai rapat koordinasi zoom dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Kepatihan, Minggu (20/6/2021).
Sultan mengatakan usai pembatasan Lebaran, pengunjung objek wisata di DIY meluber. Alhasil, muncul klaster yang kini terus dirasakan dan menambah banyak kasus positif DIY.
“Setelah Lebaran selesai malah justru banyak yang datang ke Jogja. Parangtritis antri sampai sekian kilometer itu mayoritas mobil plat luar. Pas di mobilnya ndak masalah, tapi setelah keluar berkerumun, itu jadi masalah. Ternyata ini menimbulkan banyak klaster baik itu di Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Dari klaster itu kita lihat dalam waktu lima hari yang perhari sebelumnya 130-an jadi 200, 300, 400, 500 dan kemarin 600,†ungkap Sultan.
Sultan mengatakan, Pemda DIY sudah mengeluarkan kebijakan terbaru pada 15 Juni lalu untuk mengatur kegiatan masyarakat di level kalurahan. Ia berharap, masyarakat menaati himbauan dan akhirnya membuat kasus bisa kembali landai terkendali.
“Kami berharap kebijakan gubernur 15 Juni yang mengetatkan hingga kelurahan benar-benar disadari masyarakat untuk menjaga diri sendiri dan bermanfaat untuk orang lain. Selama itu tidak dilakukan ya akan fluktuatif terus, turun naik lagi, turun naik lagi begitu terus. Semua tergantung kita sendiri. Kalau masyarakat menganggap enteng kita kesulitan mengantisipasi penularan,†tandasnya.
Di sisi lain, upaya penambahan bed pasien Covid dilakukan terutama di rumah sakit rujukan seperti RSUP Dr Sardjito dan RSPAU Hardjolukito. Jumlah kapasitas kini menjadi 1.224 bed yang tingkat keterisiannya seturut data sekitar 65,44 persen per Minggu (20/6/2021).
“Kondisi tadi pagi berubah, kita masih menggunakan baru 65,44 persen BOR. Turun dari sebelumnya (75 persen) karena dari kondisi bed itu jumlahnya 862 menjadi 1.224 di seluruh DIY. Kita alokasikan 30 persen potensi bed khusus untuk Covid. Ini twrutama untuk Sardjito, Harjolukito dan rumah sakit lainnya. Termasuk, masih satu building yang belum kita gunakan,†tukas Sultan. (Fxh)