yogyakarta

Dekranasda dan BDI Yogyakarta Gelar Diklat 3 In 1 Pembuatan Batik Tulis

Rabu, 19 Mei 2021 | 08:44 WIB
Generasi milenial yang mengikuti diklat 3in1 pembuatan batik tulis Dekranasda DIY dan BDI Yogyakarta. KR-Fira Nurfiani

YOGYA, KRjogja.com - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) DIY menjalin kerjasama dengan Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta menggelar Diklat 3 in 1 pembuatan batik tulis berupa pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja. Program 3 in 1 ini guna membantu mewujudkan regenerasi pembatik khususnya menyasar generasi milenial sekaligus mempertahankan secara berkesinambungan predikat Yogya Kota Batik Dunia.

Wakil Ketua III Dekranasda DIY Tazbir Abdullah mengatakan melihat potensi kerjasama dengan BDI Yogyakarta maka pihaknya menjalin kerjasama yang diwujudkan dalam diklat 3 in 1 ini. Hal ini merupakan salah satu tugas penting Dekranasda DIY untuk mempertahankan keberlanjutan batik kepada generasi muda seiring predikat yang disandang Yogya sebagai Kota Batik Dunia.

"Jadi kita menggelar diklat 3 in 1 pembuatan batik tulis khusus bagi generasi milenial untuk regenerasi pembatik dan supaya dapat mempertahankan predikat Yogya sebagai Kota Batik Dunia. Sebab ada evaluasi dari World Craft Council (WCC) agar supaya DIY bisa melakukan inovasi batik dan regenerasi pembatik guna mempertahankan predikat tersebut," tuturnya di Balai Diklat Industri, Selasa (18/5).

Tazbir menyatakan diklat 3 in 1 pembuatan batik tulis ini diikuti setidaknya 32 peserta yang telah diseleksi yang akan mendapatkan pelatihan, sertifikasi hingga penempatan kerja. Penempatan kerja program 3 in 1 yang digulirkan BDI Yogyakarta ini sangat menarik sehingga akan membantu regenerasi pembatik di DIY.

"Kita disini berkepentingan untuk menjaga keberlanjutan batik guna mempertahankan posisi Yogya sebagai Kota Batik Dunia. Dengan predikat inilah, kita harus tetap mempertanggungjawabkan regenerasi pembatik sehingga sasaran yang dibidik adalah generasi milenial dengan desain batik yang juga lebih kekinian," imbuh Mantan Kepala Dinas Pariwisata DIY ini.

Kepala BDI Yogyakarta Tevi Dwi Kurniaty menuturkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri Kementerian Perindustrian (BPSDMI Kemenperin), pihaknya bertugas melaksanakan diklat bagi SDM industri. BDI Yogyakarta mendapatkan tugas memberikan pelatihan dengan spesialis tertentu yaitu industri alas kaki, industri plastik, industri kerajinan dan furniture.

"Batik ini termasuk dalam industri kerajinan, jadi kami mencoba memberikan pelatihan diklat 3 in 1 pembuatan batik tulis ini bagi generasi milenial di DIY. Ternyata gayung bersambut bersama Dekranasda DIY dan Kota Batik Dunia adalah Yogya, maka kita mengadakan pelatihan batik bagi generasi milenial sekaligus dengan penerapan program 3 in 1," terangnya.

Tevi menjelaskan keunggulan program 3 in 1 BDI Yogyakarta yang telah digulirkan sejak 2015 lalu adalah adanya penempatan kerja. Hal ini sesuai amanah Undang Undang agar menyiapkan SDM yang kompeten atau yang mempunyai kemampuan. Untuk itu, BDI Yogyakarta memberikan pelatihan, kemudian dilakukan uji kompetensi dengan sertifikasi lalu ditempatkan bekerja dalam industri yang siap menampung tenaga kerja.

"Kita akan menempatkan mereka ke pelaku industri batik di DIY setelah diklat 3 in 1 ini sehingga kami menggandeng Dekranasda DIY. Dekranasda DIY inilah yang akan menghubungkan dengan UKM pembatik di DIY untuk penempatan kerjanya," pungkasnya.(Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB