yogyakarta

Sempat Bukber dan Pijat-Kerok, Satu Kampung di Wirobrajan Lockdown

Rabu, 12 Mei 2021 | 14:56 WIB
Akses kampung di Wirobrajan dibatasi

YOGYA, KRJOGJA.com - Wilayah RT 56 di RW 12 Kelurahan Wirobrajan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta, ditutup sejak beberapa hari terakhir. Penyebabnya, tak kurang 29 warga dinyatakan positif Covid-19 berdasar tes PCR usai terjadi penularan masif bermula dari satu warga yang mengalami sakit.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 yang juga Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi membenarkan hal tersebut. Heroe menyatakan penularan Covid-19 yang terjadi di wilayah RT 56 di RW 12 Kelurahan Wirobrajan Kecamatan Wirobrajan Kota Yogyakarta terjadi sejak beberapa waktu lalu dan terus bertambah setelah dilakukan tes PCR lanjutan 11 Mei lalu.

“Sebelumnya berdasar hasil test PCR diketahui 10 warga dinyatakan positif terpapar, kemudian pada Selasa 11 Mei ini dari test PCR lanjutan diketahui ada tambahan 19 kontak erat juga positif terpapar. Status kampung (RT 56) itu sekarang jadi satu-satunya zona merah di Kota Yogya,” ungkap Heroe.

Penularan di RT 56 Wirobrajan ini diketahui bermula dari seorang ibu yang sakit sejak 13 April 2021 lalu dan tak kunjung sembuh. Ibu tersebut tak juga diperiksakan ke rumah sakit sehingga tak diketahui terpapar Covid-19 atau tidak.

Saat belum diketahui itu, kediaman ibu yang sakit ini masih sempat digunakan sebagai lokasi buka puasa bersama trah keluarga besar. Tak hanya itu, para tetangga juga saudara sempat pula berkontak dengan ibu tersebut untuk pijat dan kerokan.

Akhir April, karena tak kunjung sembuh, ibu tersebut lantas dibawa ke rumah sakit. Sayangnya ibu itu akhirnya meninggal dunia pada 28 April dengan status positif Covid-19.

Diketahui kemudian, virus Covid-19 juga telah menjangkiti suami dan anak serta berlanjut keluarga besar dan tetangga. Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta telah melakukan pengetesan pada 80 kontak sejak kasus pertama ditemukan.

“29 warga yang positif berdasar test PCR itu, 10 orang dirawat di rumah sakit. Selebihnya masuk shelter untuk karantina. Jika ternyata ada kontak erat baru, maka kami terus lakukan tes semuanya,” lanjut Heroe Poerwadi.

Saat ini kampung tersebut masih dibatasi pergerakannya meski sudah ada upaya penanggulangan melalui penyemprotan disinfektan. Pun demikian saat Idul Fitri, warga masih diwajibkan untuk menggelar sholat Ied di kediaman masing-masing. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB