yogyakarta

Hanya Ekonomi DIY Tumbuh Positif di Pulau Jawa

Kamis, 6 Mei 2021 | 08:38 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Perekonomian DIY triwulan I 2021 terhadap triwulan I-2020 mengalami pertumbuhan sebesar 6,14 persen (yoy) berlawanan arah dibanding periode yang sama di 2020 yang mengalami kontraksi 0,31 persen. Andil terbesar pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan I 2021 adalah lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 3,87 persen.

Kepala Badan Pusat statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan apabila dibanding triwulan IV 2020 perekonomian DIY mengalami pertumbuhan sebesar 0,86 persen (qtq). Perekonomian DIY yang diukur dari nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2021 mencapai Rp 37,23 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 26,94 triliun

"Geliat pertumbuhan ekonomi DIY bisa dilihat dari keterbandingan dengan pertumbuhan yang terjadi di lingkup Pulau Jawa maupun terhadap 34 provinsi di Indonesia. Agregat PDRB Pulau Jawa masih terkontraksi sebesar 0,83 persen (yoy). DIY merupakan satu-satunya provinsi di Pulau Jawa yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,14 persen." tegasnya di Yogyakarta, Rabu (5/5).

Sugeng menyatakan pertumbuhan positif yang tinggi tersebut lebih dipengaruhi oleh kondisi kategori Pertanian yang mengalami musim panen raya di triwulan I-2021, sementara kondisi yang sama tahun sebelumnya musim panen mengalami pergeseran ke triwulan II-2022. Pertumbuhan tersebut didorong kinerja di 11 kategori/ lapangan usaha dengan andil tertinggi kategori Informasi dan Telekomunikasi sebesar 31,91 persen.

"Selanjutnya diikuti Konstruksi dan Pertanian masing-masing sebesar 1,03 persen dan 1,01 persen. Dari sisi pengeluaran, pembentukan modal tetap bruto memberikan andil terbesar pertumbuhan (yoy)," imbuhnya.

Menurutnya selama pandemi Covid-19, banyak kegiatan yang tadinya bersifat tatap muka berubah menjadi kegiatan berbasis online guna mencegah penyebaran virus Korona. Selain itu, masyarakat masih cenderung memilih kegiatan jual beli secara online sehingga pengguna internet maupun durasi pemakaiannya meningkat yang menyebabkan Lapangan Usaha Informasi dan Telekomunikasi tumbuh.

"Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha Informasi dan Telekomunikasi 31,91 persen disusul Pengadaan Air 18,24 persen, Konstruksi 11,40 persen dan Jasa Kesehatan 10,93 persen. Sebaliknya, lapangan usaha Transportasi mengalami kontraksi dalam 12,01 persen. Dari sisi Pengeluaran, pembentukan modal tetap bruto dan konsumsi lembaga swasta non profit tumbuh positif masing-masing sebesar 5,88 persen dan 1,92 persen," pungkas Sugeng. (Ira)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB